Impor Holtikultura Turun Menjadi 1,09 Ton

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 02 Januari 2014 - 09:37 WIB

JAKARTA (RP) - Pemerintah cukup berhasil menekan impor holtikultura yang selama ini membanjiri pasar Indonesia. Terbukti volume impor komoditas holtikultura turun dari 2,2 juta ton di tahun 2012 menjadi hanya 1,09 juta ton sepanjang 2013.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengatakan, kewajiban importer untuk merealisasikan 80 persen alokasi yang sudah disetujui membuat beberapa pelaku usaha meminta penurunan volume.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Mereka khawatir tidak akan mampu memenuhi ketentuan itu. Sebab kalau tidak memenuhi 80 persen dari alokasi, kami bisa cabut izin impornya,” ujarnya, Rabu (1/1)

Sebenarnya, lanjut dia, bila importasi terlalu banyak maka akan bisa merugikan importir itu sendiri. Sebab pasokan yang melimpah akan berdampak pada terjadinya perang harga di antara mereka.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan waktu 2-3 pekan kepada para importer untuk merevisi kembali alokasi yang sudah diajukan untuk semester pertama 2014.

“Dari alokasi 600 ribu ton, sekarang sudah lima perusahaan yang meminta pengurangan,” katanya.

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengungkapkan, total impor produk hortikultura untuk buah tahun 2013 (per 23 Desember) sebanyak 459.318,5 ton.

Produk tersebut didominasi sepuluh komoditas seperti pir, apel, jeruk mandarin, kelengkeng, anggur, almond, kurma, jeruk bukan mandarin, buah naga, dan durian.

Sementara untuk sayuran didominasi bawang putih, bombay, bawang merah, kentang, wortel, cabai, kacang polong, kacang panjang dengan total volume sebanyak 630.367 ton. Banun mengatakan, turunnya impor produk hortikultura disebabkan pasokan hanya boleh melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Sayangnya, kata Banun, penurunan importasi produk holtikultura tersebut tidak diikuti komoditas daging sapi. Terbukti realisasi impor sapi dan daging sapi ke Indonesia selama tahun 2013 meningkat cukup tajam dibandingkan tahun 2012.

Dari jumlah itu, peningkatan cukup tajam terjadi pada impor sapi hidup dari Australia. “Peningkatan impor sapi tahun 2013 cukup signifikan,” katanya.

Realisasi impor daging sapi selama tahun 2013 sebesar 55.840 ton, naik dibanding tahun 2012 yang mencapai 41.027 ton. Sedangkan untuk impor sapi hidup bakalan sepanjang tahun 2013 sebanyak 312.628 ekor, naik dibanding 2012 yang sebanyak 297.462 ekor. (wir/sof/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook