KPK Belum Dapat Info Penyakit Nunun

Ekonomi-Bisnis | Senin, 02 Januari 2012 - 10:48 WIB

JAKARTA (RP)- Dua hari sudah, tersangka kasus cek pelawat Nunun Nurbaeti berada di RS Polri Kramat Jati.

Namun, hingga kini KPK terkesan sulit dapat informasi mengenai sakit yang membuat Nunun harus dibawa ke RS. Informasi yang baru diketahui hanya tensi darah naik.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha mengatakan informasi yang didapat masih sangat minim.

Pihaknya diberitahu kalau kesehatan Nunun turun juga mendadak. Akibatnya, serah terima dirawatnya ibu empat anak itu ke KPK juga dilakukan di RS Polri.

‘’Koordinasi singkat dengan kami sebentar, lalu diantar petugas Rutan ke RS,’’ ujarnya. Setelah sampai di RS di Jakarta Timur itulah kondisi yang sebenarnya baru diketahui. Yakni, tensi darah sosialita itu meningkat drastis. Sampai sekarang, hanya informasi itu yang dimiliki KPK.

Sebelumnya, saat Nunun dilarikan ke RS selalu mengeluhkan berbagai hal. Tak hanya tensi darah yang tiba-tiba naik, melainkan vertigo.

Namun, Priharsa mengatakan belum banyak informasi yang diterimanya. Apakah ditutup-tutupi? Priharsa menyebut baru info tensi naik yang dia terima.

Meski, pihaknya langsung tanggap dan menjaga istri mantan Wakapolri dan anggota DPR Adang Daradjatun itu.

Dia menyebut kini sosialita itu sudah diurus dokter dari RS Polri. ‘’Belum tahu pasti apa perlu dibantarkan atau tidak,’’ imbuhnya.

Informasi tentang sakit apa yang diderita Nunun kini sangat penting bagi KPK. Sebab, sebelumnya ketua KPK Abraham Samad sempat meradang ketika tahu Nunun dilarikan ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta. Saat itu, Abraham mengaku tak tahu kalau Nunun sakit dan dirawat di RS.

Dia juga menegaskan kalau tak ingin terbawa arus dalam sakitnya Nunun.

Apalagi, kalau tak terlalu parah ada baiknya tak mudah membawa tahanan keluar dari Rutan Pondok Bambu.

Bahkan, keinginan kuasa hukum agar kliennya diperiksa di tempat nyaman agar kesehatannya tak mudah turun juga ditolak Abraham.

Kini, KPK memang harus berusaha agar kembali masuknya Nunun ke RS tak jadi suara sumbang di masyarakat.

Pasalnya, sakit Nunun bertepatan dengan momen pergantian tahun baru. Umumnya, kaum sosialita enggan melewati pergantian tahun tanpa melakukan kegiatan seperti pesta.

Apalagi, hingga kini, Miranda Goeltom, sosok yang kerap disebut pihak Nunun paling bertanggung jawab atas cek pelawat masih belum disentuh KPK.

Padahal, tiap diperiksa penyidik KPK, disebutkan kalau Nunun sudah menyampaikan semua tentang kasus itu. ‘’Miranda belum ada info kapan akan dipanggil,’’ jelas Priharsa.

Kepala Rutan Pondok Bambu Herlin Candrawati sendiri juga enggan memberi informasi lebih banyak tentang Nunun.

Entah kenapa, dia menolak ditelepon dan hanya memberi informasi melalui pesang singkat. Dalam pesannya dia menyebut kalau Nunun belum kembali ke Rutan. ‘’Masih di RS Polri,’’ tulisnya.

Dia juga terkesan enggan dikorek informasi lebih jauh. Dia minta JPNN menanyakan segala informasi tentang Nunun langsung ke penyidik KPK. Sikap yang beda dengan Sabtu (31/12), saat dia menjelaskan sakit dan sel tahanan baru Nunun.

Terpisah, kuasa hukum Nunun, Mulyaharja memastikan jika tertuduh penyebar 480 lembar cek pelawat itu memang sakit.

Lantaran terus sakit itulah, Nunun mengatakan punya harapan besar di tahun baru 2012. Yakni, ingin diberi kesehatan supaya cepat sembuh.

‘’Dengan begitu, pemeriksaan bisa cepat selesai,’’ ucapnya pada wartawan di Jakarta.(dim/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook