SETELAH UEA, BI SASAR ARAB SAUDI

Upaya Ekspansi QRIS Go Global

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 01 Desember 2023 - 10:02 WIB

Upaya Ekspansi QRIS Go Global
Barcode quick response code Indonesian standard (QRIS) yang saat ini sudah go global. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bank Indonesia (BI) terus melakukan ekspansi quick response code Indonesian standard (QRIS) go global. Teranyar, bank sentral telah menandatangani nota kesepahaman transaksi dalam mata uang lokal dalam pembayaran lintas batas dengan Uni Emirat Arab (UEA). Sehingga, untuk masyarakat Indonesia yang hendak melancong ke Dubai maupun sebaliknya cukup bayar pakai QRIS.

“Baru saja, kami tanda tangan dengan Uni Emirat Arab. Kami ekspansi, tidak hanya kerja sama pembayaran lintas batas dengan ASEAN saja,’’ kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara BIRAMA, Kamis (30/11).


BI juga tengah menjajaki local currency settlement (LCT) bersama Arab Saudi. Tujuannya untuk memberikan kemudahan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi saat ibadah umrah dan haji. ‘’Saudi sedang kami jajaki, buat umrah dan haji supaya pakai QRIS dan BI Fast,’’ imbuhnya.

Perry menekankan, pengembangan fitur QRIS juga diarahkan untuk mendukung konektivitas pembayaran lintas batas. Yakni, pengembangan dan perluasan kerja sama dengan berbagai negara. Saat ini, BI telah mengimplementasikan QRIS dengan Bank of Thailand (BoT), Bank Negara Malaysia (BNM), dan Monetary Authority of Singapore (MAS) pada November 2023.

Perluasan kerja sama QRIS antarnegara akan terus dilakukan dengan negara mitra lainnya. Termasuk, Jepang, India, dan Cina. Agar mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif. Terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ‘’Inisiatif ini diyakini akan mendukung aktivitas perekonomian, termasuk sektor pariwisata, serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam kerangka transaksi mata uang lokal (LCT),’’ paparnya.

Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Rabu (29/11) malam, Perry mengimbau perbankan untuk menggenjot pembiayaan/kredit di sektor riil. Sejalan dengan wacana penambahan likuiditas BI ke depan. Jangan semuanya digunakan untuk membeli surat berharga negara (SBN), sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SVBI). ‘’Pesan kami para perbankan kalau ditambah likuiditas, tolong itu disalurkan kepada kredit. Jangan kemudian balik lagi untuk membeli SBN atau SRBI,” ujar lulusan Iowa State University itu.(gas/dio/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook