INFRASTRUKTUR SENILAI LEBIH RP20 TRILIUN

Pertamina Bangun 29 Proyek Strategis

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 01 Agustus 2018 - 11:51 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina (Persero) membangun 29 proyek strategis yang dibagi dalam empat kategori, yakni pembangunan terminal BBM dan pipanisasi, pembangunan terminal elpiji, perbaikan  dan pengembangan sarana tambat serta pembangunan depot pengisian pesawat udara (DPPU) beserta dengan sarana penunjang lainnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, Senin (31/7) kemarin mengatakan, dana yang dialokasikan lebih dari Rp36 triliun. Di mana Rp20 triliun di antaranya difokuskan untuk proyek strategis, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Berbagai proyek strategis tersebut untuk memperkuat distribusi BBM dan elpiji, khususnya di wilayah timur Indonesia, sekaligus mendukung program-program pemerintah, seperti BBM Satu Harga dan program konversi minyak tanah ke elpiji di wilayah timur Indonesia,’’ ujar  Adiatma seusai ekspose proyek strategis Direktorat Logistik, Supply Chain & Infrastruktur (LSCI) Pertamina dan Groundbreaking Pengembangan TBBM Maumere untuk meningkatkan ketahanan energi nasional di Nusa Tenggara Timur, kemarin.

Menurut Adiatma, dari 29 proyek strategis tersebut, sebanyak 10 proyek dengan nilai Rp4,9 triliun ditujukan untuk pembangunan terminal BBM dan pipanisasi guna mendukung pola suplai yang lebih efisien.

Sebanyak empat proyek di antaranya berlokasi di wilayah timur Indonesia yakni pengembangan terminal BBM Maumere, pengembangan terminal BBM Bau-bau, pengembangan terminal BBM Biak serta penambahan tangki timbun di 14 lokasi lainnya di wilayah timur Indonesia.

Sedangkan untuk pembangunan terminal elpiji sebanyak 12 proyek senilai Rp10 triliun guna mendukung program Konversi Minyak Tanah ke Elpiji di seluruh wilayah Indonesia.

Pembangunan proyek ini juga bertujuan untuk mengefisienkan pola suplai dengan menghilangkan Floating Storage and Offloading (FSO) yang selama ini digunakan sebagai media penampungan sementara.

“Khusus untuk wilayah timur Indonesia, Pertamina membangun 4 proyek Terminal Elpiji Pressurized di Bima, Kupang, Wayame dan Jayapura,”  imbuh Adiatma.

Sementara untuk meningkatkan kehandalan operasi serta konektivitas antar pulau sejalan dengan pengembangan bandara baru, Pertamina tengah melakukan pembangunan tiga DPPU beserta dengan sarana penunjang lainnya senilai Rp 3,4 triliun.  Sedangkan untuk meningkatkan kehandalan suplai via laut, Pertamina saat ini mengeksekusi empat proyek perbaikan dan pengembangan sarana tambat kepelabuhan senilai Rp1,6 triliun.

Proyek-proyek tersebut, lanjut Adiatma, saat ini sebagian besar telah berjalan, dan masuk pada tahap konstruksi, sedangkan sisanya pada tahap persiapan.(wid/lim)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook