Laporan MUSLIM NURDIN, Kota
KEPUTUSAN Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Kota Pekanbaru untuk melakukan penyewaan terhadap 50 bus bukan tidak memiliki alasan. Keputusan ini diambil PD Pembangunan, karena tidak adanya pihak investor yang mau menanamkan saham untuk pengadaan 70 unit bus tersebut, dengan alasan pihak investor merasa keberatan untuk mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah. PD Pembangunan juga menghitung ada penghematan Rp250 juta per bulan.
Seperti yang dipaparkan Dirut PD Pembangunan, Heri Susanto kepada Riau Pos, Selasa (30/4), tentang perencanaan adanya pembagian saham, yang di dalamnya melibatkan beberapa pihak, hal tersebut merupakan opsi-opsi yang ditawarkan ketika itu. ‘’Jika ada PT dan beberapa pemegang saham, maka akan dilakukan langkah seperti ini. Jika opsi kami harus jalan sendiri maka cara yang ditempuh harus begini. Masing-masing opsi itu kami harus hitung untung dan ruginya,’’ terang Heri.
Setelah PD Pembangunan mencoba berjalan dengan membawa investor yang terlibat di dalamnya lanjut Heri Susanto, secara otomatis para investor ini harus tunduk dan taat pada aturan pemerintah yang ada. Baik dari segi akuntansi pemerintahannya, laporan ini dan itunya. Secara otomatis para investor yang tergabung di dalam itu masuk sebagai penyelenggara keuangan negara juga.
Secara hitungan-hitungan apakah sewa ini tidak lebih merugikan bagi PD sendiri? Heri Susanto sempat mengajak Riau Pos untuk melakukan hitung-hitungan sejenak. Dia menyebutkan, berdasarkan formulasi hitung-hitungan yang sudah dilakukan oleh PD Pembangunan, sistem sewa bus yang akan dilaksanakan ini akan jauh lebih menguntungkan bagi PD Pembangunan. PD sudah tidak perlu memikirkan biaya perawatan mobil tersebut. Semuanya sudah ditanggung oleh pihak yang memberi sewa.
‘’Kami tidak perlu lagi untuk mengeluarkan dana perawatan. Dalam operasional kendaraan biaya ini yang sangat besar. Biaya perawatan itu bisa sampai tidak terduga. Dalam pengoperasinnya tidak ada yang tertunda. Selain itu, ketika bus rusak sudah ada pengganti yang disiapkan secara langsung oleh pihak pemberi sewa,’’ ujarnya.
Dari sini lanjut Heri Susanto, biaya penyusutan bus sudah tidak ada lagi. Berdasarkan hitungan-hitungan yang dilakukan, ini bisa mengirit dana Rp4-Rp5 juta per bulan per busnya. Jika PD Pembangunan melakukan penyewaan sebanyak 50 bus, maka biaya yang bisa diirit dalam satu bulan adanya sebesar Rp200-Rp250 juta.(lim)