Laporan Marrio Kisaz, Pekanbaru marriokisaz@riaupos.co
Pemerintah pusat memasang target yang fantastis untuk angka investasi di Riau mencapai Rp18 triliun.
Angka tersebut diberikan atas dasar capaian realisasi investasi tahun 2013 yang melebihi target yang dipatok pusat.
Informasi itu disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Irhas Irfan kepada Riau Pos, Jumat (31/1) di Pekanbaru.
Menurutnya, angka yang dinilai cukup tinggi tersebut akan dijadikan motivasi dalam menggaet investor masuk ke Riau.
‘’Pada tahun lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI memasang target investasi di Riau Rp7,4 triliun. Namun, hingga akhir tahun angka realisasi mencapai Rp17,18 triliun. Peningkatan mencapai 200 persen dari target yang diberikan,’’ ungkapnya.
Dengan pertimbangan itu, BKPM RI memberikan target yang cukup tinggi di tahun 2014. Salah satu indikator lain adalah iklim investasi di Riau yang masih sangat menjanjikan dan memiliki magnet besar bagi investor.
Saat ditanyakan mengenai langkah yang dilakukan untuk mencapai target realisasi tersebut, Irhas mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan beberapa langkah.
Mulai dari berkoordinasi ke pemerintah pusat agar mengurangi target investasi yang diberikan hingga membuka peluang dan kesempatan kepada investor untuk masuk ke Riau.
‘’Potensi yang kita miliki masih menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Sebagai besar menyoroti sektor industri hilir, kita akan men-support itu semaksimal mungkin,’’ terang mantan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau itu.
Lebih jauh saat ditanyakan potensi yang terlihat dari sektor asing dan dalam negeri, dia menilai hal itu tidak jauh berarti. Pasalnya, Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanamn Modal Dalam Negerin (PMDN) terus memperlihatkan trend positif.
‘’Misalnya tahun lalu, PMA berada pada peringkat tujuh nsional dengan angka 1,3 juta Dolar Amerika Serikat (AS) dan PMDN berada di peringkat delapan nasional dengan Rp4,8 triliun. Untuk tahun ini, dari kedua sisi tersebut diharapkan meningkat mencapai Rp20 triliun. Ini yang sedang kita upayakan,’’ jelas Irhas.(rnl)