DUMAI (RIAUPOS.CO) - Seorang perempuan tua, tampak duduk dengan muka penat di ruang tunggu. Dengan lirih, Ia mempertanyakan nasib kesehatannya yang sedang sakit, Selasa (28/1/2020).
Adalah Marsiem, seorang pasien di RSUD Kota Dumai yang ditemui Riau Pos. Marsiem yang duduk di kursi rodanya mengaku sangat menyayangkan aksi mogok pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Karena sebagai pasien, Ia harus rutin harus kontrol ke rumah sakit tersebut.
“Dari rumah sakit belum ada kejelasan. Bagaimana nasib saya yang sedang sakit ini,” lirihnya.
Perempuan asal Kota Dumai ini mengaku mengidap komplikasi. Beberapa penyakit yang dideritanya seperti paru, ginjal, dan asam urat. Sehingga mengharuskan pemeriksaan rutin.
Bukan saja Marsiem, ratusan pasien yang berobat di Poliklinik RSUD Kota Dumai memang telantar sejak Selasa pagi. Mereka tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Pantauan di lapangan, dokter yang melakukan praktek sudah melakukan aksi mogok kerja sejak Senin kemarin dan berlanjut hari ini.
Keluarga pasien lainnya, Fernando mengatakan istrinya Nining sesuai jadwal harus melakukan pengecekan darah. “Wajib pemeriksaan atau cek darah dan besok (Rabu, 29 Januari) harus di operasi,” akunya.
Sayangnya, hingga siang ini belum diketahui penyebab mogoknya pelayan kesehatan di RSUD Kota Dumai tersebut. Hal ini juga sangat disayangkan legislator Dumai Johanes Tetelapta SH MH. Anggota Komisi III DPRD Dumai ini mengatakan ada masalah komunikasi yang tidak sejalan.
“Baik antara manajemen rumah sakit dan dokter, karena dokter sering sekali disalahkan oleh pasien. Sementara mamajemen pelayanannya tidak baik terhadap pasien,” tegasnya berharap segera diselesaikan.
Sementara itu, pihak RSUD Kota Dumai masih bungkam, dengan aksi mogok dokter jaga seluruh poliklinik yang mengakibatkan pasien terlantar.
Laporan: Eka Gusmadi Putra/*
Editor: E Sulaiman