Waspada Cacar Monyet, ABK dan Penumpang Kapal LN Masuk Dumai Dipantau

Dumai | Jumat, 26 Agustus 2022 - 09:49 WIB

Waspada Cacar Monyet, ABK dan Penumpang Kapal LN Masuk Dumai Dipantau
Sejumlah kapal beraktivitas di pelabuhan Kota Dumai. Terhadap ABK dan penumpang kapal luar negeri ini dipantau secara ketat, untuk menghindari penyakit Monkeypox atau cacar monyet. Foto diambil pertengahan Agustus 2022. (MX12/RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - MENINDAKLANJUTI surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pencegahaan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.02/C/2752/2022 tentang kewaspadaan terhadap penyakit monkeypox atau cacar monyet di negara non endemis, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Dumai, lakukan langkah-langkah pencegahan.

Kepala KKP Kelas II Dumai, Ismail Bakhri Siregar melalui Koordinator Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidomilogi Azuar Nazar mengungkapkan berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI, pihaknya lebih mengetatkan kewaspadaan terhadap penyakit mMonkeypox atau cacar monyet.


Ia menambahkan, sejauh ini KKP Dumai, belum menemukan kasus cacar monyet pada anak buah kapal (ABK) pada kapal-kapal dari luar negeri yang berada di perairan Dumai.

"Sejauh yang ini kami tidak menemukan ada ABK dari luar negeri yang terpapar cacar monyet, dan mudah-mudahan tidak ada yang terjangkit ketika berada di Dumai,"katanya, Kamis (25/8).

Azuar menerangkan, tidak hanya terhadap ABK, pihaknya juga tidak menemukan penumpang dari luar negeri yang datang ke Dumai terpapar cacar monyet.

Khusus untuk ABK dari luar negeri, sebelum masuk ke perairan Dumai, pihaknya lebih dulu melakukan pemeriksaan secara visual apakah ada tanda-tanda terjangkit cacar monyet, jika ditemukan tanda-tanda pihaknya akan melakukan observasi, melakukan tes antigen dan PCR. "Jadi tanda-tandanya, jika ada ruam akut di badan, sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat celcius, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung dan kelemahan tubuh,"katanya.

Azuar menjelaskan, jika ada ABK yang memiliki gejala klinis cacar monyet akan dilakukan proses isolasi dengan berkoordinasi dengan RSUD setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Cacar monyet ini bisa menular melalui kontak fisik, seperti bersentuhan kulit, untuk itu perlu adanya pemahaman terkait cacar monyet ini,"sebutnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan dr Syaiful menegaskan, di Kota Dumai tidak ditemukan adanya kasus cacar monyet, baik di RSUD maupun di tempat lainnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat, jika menemukan gejala klinis terkait cacar monyet agar segera menghubungi Dinas Kesehatan atau Puskesmas terdekat. "Jadi perlu diketahui, gejala cacar monyet ini dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak,"pungkasnya.(mx12/hen)


Laporan RPG, Dumai









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook