DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kolam penampungan limbah milik PT Envitec Multi Indonesia (EMI) di Jalan Lintas Dumai-Pakning, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai terbakar pada Selasa (22/2) kemarin. Di mana kolam penampungan limbah tersebut berisikan oli bekas yang disebutkan akan diolah menjadi salah satu bahan baku minyak jenis solar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kalaksa BPBD Dumai Adyan Bangga Pranata Harahap, Rabu (23/2). "Benar, telah terjadi kebakaran, TKP di kolam penampungan limbah milik PT EMI di Kelurahan Selinsing, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Peristinya terjadi Selasa (22/2)," kata Adyan.
Menerima laporan kebakaran tersebut, BPBD Dumai menurunkan lima unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman.
"Laporan kebakaran kami terima sekitar pukul 11.45 WIB, dari Karyawan PT EMI, tiba di TKP sekira pukul 12.15 WIB, objek terbakar kolam membrane, luasnya sekira 960 meter bujur sangkar. Api dapat dikendalikan sekitar pukul 15.05 WIB," terang Kalaksa.
Terkait penyebab kebakaran, Adyan mengungkapkan, masih dalam proses penyidikan oleh pihak terkait.
Informasi yang berhasil dihimpun, lokasi terbakar merupakan kolam penampungan limbah oli yang berada di SET A PT EMI dengan luas kolam 50 x 25 meter dengan kedalaman lebih kurang 2 meter. Api diduga berasal dari kolam penyimpanan limbah oli bekas. Korban jiwa nihil.
Informasi yang berhasil dihimpun Riau Pos di lapangan, menyebutkan, saat terjadi kebakaran kondisi kolam limbah milik PT EMI dalam kondisi penuh oli bekas yang akan diolah menjadi salah satu bahan bakar jenis solar.
Kolam dengan ukuran 50 X 25 meter tersebut hanya dilapisi oleh terpal untuk menampung puluhan ton oli bekas yang akan diolah.
Disebutkan juga PT EMI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah industri. Limbah oli kotor kemudian diolah kembali dengan mesin steam pemanasan hingga menghasilkan bahan bakar solar.
Pada saat kebakaran disebutkan, pabrik masih dalam tahap pembangunan, namun sudah ada mesin produksi pengolahan limbah, di mana terlihat tungku boiler masih dalam keadaan hidup, serta adanya pekerja konstruksi bangunan pabrik yang masih bekerja melakukan pengelasan.
Dalam upaya pemadaman kebakaran, kolam penampungan oli bekas tersebut tidak terdapat armada pemadaman kebakaran dan personel pemadam kebakaran dari PT EMI selaku pemilik usaha. Diduga perusahaan tersebut tidak memiliki mobil pemadam dan personel regu pemadam. Sampai berita ini diturunkan, Akbar salah seorang managemen perusahaan belum memberi keterangan terkait kejadian kebakaran tersebut. Upaya konfirmasi menghubungi melalui telpon seluler milik Akbar belum digubris. Pesan singkat yang dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp juga belum dibalas meski diketahui sudah dibaca oleh Akbar.(mx12/lim)
Laporan RPG, Dumai