DUMAI (RIAUPOS.CO) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai mendapatkan 1.400 vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap kedua. Dengan adanya penambahan itu, maka sudah 1.161 ekor sapi yang divaksinasi PMK.
Vaksinasi pada hewan ternak berkuku belah milik masyarakat sebagai upaya untuk menghindari wabah PMK pada hewan ternak. Kepala DKPP Kota Dumai Nurzerwan melalui Kasi Kesehatan Hewan drh Rizqi Munarok, mengungkapkan, vaksinasi PMK tahap pertama sekitar 300 vaksin, telah disuntikan kepada hewan ternak sapi milik petani.
Ia menambahkan, untuk vaksinasi PMK tahap kedua dari kementerian sebanyak 1.400 vaksin, sudah disuntikkan kepada 1.161 ekor sapi di Kota Dumai.
Rizqi mengaku, penyuntikan vaksin tahap kedua sudah dimulai sejak Selasa (2/8). Dan diprediksi selesai pada Kamis (4/8).
"Vaksinasi saat ini DKPP masih mengutamakan kelompok peternak yang berada di binaan DKPP Dumai. Dan untuk individu belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan dari vaksin itu sendiri," katanya.
Secara keseluruhan Dumai sendiri membutuhkan sekitar 5.000 vaksin, agar hewan ternak baik milik kelompok maupun masyarakat dapat divaksinasi secara keseluruhan. Jumlah itu hanya terpenuhi untuk hewan sapi atau kerbau saja tidak termasuk kambing, domba dan babi.
"Target utama dilakukan vaksinasi ini adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh bagi hewan ternak, jika ada ditemukan hewan ternak yang terinfeksi PMK, setidaknya penyebaran bisa dihentikan dengan vaksinasi," imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini Tim Satgas PMK terus mengawasi hewan ternak, serta memperketat terhadap lalu lintas keluar masuk hewan berkuku genap atau belah yang sangat rentan terhadap penyakit PMK.
Dirinya menambahkan, bahwa pihaknya menemukan tujuh hewan ternak yang memiliki gejala PMK atau suspek, dan sampelnya sudah diambil tinggal menunggu hasil lab.
"Berdasarkan hasil laporan tenaga kesehatan yang turun ke lapangan untuk memonitoring hewan ternak yang ada di Kota Dumai, ada tujuh hewan ternak sapi yang bergejala klinis penyakit PMK, atau suspek. Namun kita masih menunggu hasil lab dan diperkirakan pada pekan depan sudah kita dapati hasilnya," sebutnya.
Rizqi menerangkan, langkah pencegahan yang pihaknya lakukan yakni gencar melakukan penyemprotan disinfektan di kandang kandang hewan ternak, sekaligus melakukan monitoring kesehatan hewan.
Bukan hanya itu saja, tambahnya, Tim satgas PMK Dumai, juga gencar melakukan pengambilan sampel untuk memastikan bahwa hewan ternak berkuku belah aman dari PMK, dan jika ditemukan bisa segera diambil langkah cepat dan akurat, agar penyebaran tidak terjadi.
"Kepada peternak agar selalu waspada dan cepat tanggap terhadap hewan ternaknya, apabila ada gejala mencurigakan terhadap hewat ternak segera laporkan kepada Dokter hewan, atau Dinas terkait," pungkasnya.(mx12/rpg)