OLEH NAFIAH AL MARAB

Majelis Subuh di Penjara Tipikor

Buku | Minggu, 20 Desember 2015 - 01:00 WIB

Majelis Subuh di Penjara Tipikor

Dengan isinya yang sangat menarik dan berbeda penyajian dibandingkan buku yang lain, maka tak heran jika buku Suatu Subuh di Sukamiskin tersebut telah mengalami cetak ulang meski baru tiga bulan diterbitkan. Buku ini menggambarkan bagaimana kondisi para tahanan membutuhkan nilai-nilai spiritual untuk membuat mereka tetap bersemangat menjalani hari-hari di penjara. Subuh menjadi waktu yang paling dinantikan oleh para penghuni penjara, di mana pada masa ini mereka mendengarkan tausiyah dari Luthfi Hasan Ishaaq, mendengarkan nasehat kenegaraan dari seorang Andi Malarangeng, mendengarkan petuah dari Rudi Rubiandini dan sebagainya. Buku ini sangat menarik untuk dibaca, dengan gaya bahasa langsung dari tokoh yang bersangkutan sehingga kadang-kadang kita bisa tertawa dan terharu saat membacanya.

Baca Juga :Mengenal Kearifan Budaya Lokal Masyarakat

Buku Suatu Subuh di Sukamiskin sangat recommended untuk dibaca kalangan aktivis atau mereka yang ingin tahu apa yang terjadi di dalam penjara. Karena keindahan majelis subuh yang dihidupkan para tokoh di penjara, sampai-sampai secara menggelikan beberapa di antara mereka mengaku bersyukur masuk penjara, karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat yang tetap menjadi guru di mana saja berada.***

Nafiah Al Marab, bergiat di FLP Riau.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook