Keluarga Pasien di Duri Sesalkan Sikap Medis RSUD Mandau, Ini Kata Dirut

Bengkalis | Rabu, 30 November 2022 - 11:57 WIB

Keluarga Pasien di Duri Sesalkan Sikap Medis RSUD Mandau, Ini Kata Dirut
Kondisi pasien balita terbaring lemas di RSUD Mandau saat ditangani tenaga medis, dikeluhkan keluarganya. (RPG)

DURI (RIAUPOS.CO) - Keluarga pasien kecewa dengan pelayanan yang diberikan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mandau, Bengkalis. Pasalnya seorang ayah menumpahkan kekesalannya dengan menemui sejumlah awak media di Kota Duri, Selasa (29/11/2022).

Karena putranya yang berusia 1,4 tahun yang divonis menderita infeksi paru, harus menerima perlakuan yang menurutnya tidak manusiawi dan pantas oleh tenaga medis, sejak Ahad (27/11/2022) saat akan dipasangi jarum infus.


Melihat pemasangan jarum infus itu tak berjalan mulus, hingga belasan kali, hingga membuat sang anak tak berdaya dan mendapat pelayanan acak-acakan, akibat ulah perawat kurang profesional mencari pembuluh darah.

Sehingga sang anak itu harus menjalani Vena Central atau tindakan operasi, akibat tidak ditemukannya pembuluh darah untuk memasang infus itu. Tapi alih-alih anaknya sehat, justru sang ayah malah disodori surat pernyataan penolakan pemasangan yang tentunya merugikan pasien.

Sang ayah, Muhammad Ikhsan mengaku sedih dan kecewa berat, terhadap perlakuan tenaga medis itu.

Menurutnya, kondisi sang anak hingga kini semakin memprihatinkan akibat ulah tenaga medis tersebut.

“Entah apa yang harus saya lakukan Pak, mengadu pun binggung harus ke mana. Sementara kami dihadapkan dengan surat pernyataan penolakan pemasangan infus yang jelas- jelas merugikan anak kami, ” keluhnya.

Dikatakannya, setelah menolak penandatanganan surat pernyataan tersebut, kini sang anak diarahkan agar menjalani operasi untuk melancarkan pemasangan infus.

“Ini lagi mengurus surat agar masuk pengobatan Jamkesda,” jelasnya.

Menanggapi perihal tersebut, Direktur RSUD Mandau, dr Chairiah melalui Kasi Humas, Melly saat dikonfirmasi menjelaskan, jika kronologis kejadiannya tidak seperti yang dikatakan orang tua anak. 

Namun memang kondisi masing-masing pasien beda, apalagi pada pasien anak. Susah mencari pembuluh darah dan memang harus dilakukan tindakan Vena Central untuk memasukkan cairan dan obat.

“Jika dikatakan pernyataan penolakan infus tidak benar. Dengan kondisi yang terjadi saat ini pada pasien anak itu, memang tindakan Vena Central harus dilakukan, karena sulitnya mendapatkan titik pemasangan infus pada pasien,”jelasnya.

Namum sebelum berita dirilis, salah seorang perawat malah mendatangi ibu sang anak dan mengatakan jangan suka mengadu.

”Sampaikan ke suami Ibuk, jangan suka mengadu,”ungkap Ikhsan menirukan kata istrinya.

Laporan: Abu Kasim (Duri)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook