Lanskap Rumah Runding Mulai Dibangun

Bengkalis | Senin, 30 Oktober 2023 - 11:45 WIB

Lanskap Rumah Runding Mulai Dibangun
Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso melakukan peletakan batu pertama ground breaking pembangunan monumen Coewater Sharing dan Bintangoers di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis, Sabtu (28/10/2023). (DISKOMINFOTIK BENGKALIS UNTUK RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


BANDARLAKSAMANA (RIAUPOS.CO) - Tapak Pesisir Negeri Lanskap Rumah Runding mulai dibangun. Pembangunan ini ditandai dengan penandatangan bersama dan peletakan batu pertama ground breaking pembangunan monumen Coewater Sharing dan Bintangoers di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Sabtu (28/10).

Peletakan batu pertama dilakukan Wakil Bupati H Bagus Santoso di dampingi tenaga ahli Gubernur Riau Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Johny Setiawan Mundung, sekaligus menggelar Workshop Lapangan 1 Green Actions In Tapak Pesisir Negeri Lanskap Gambut Rumah Runding.


Wabup mengungkapkan, keunggulan utama dari lanskap rumah runding yaitu, dengan beragam aksinya telah dapat memitigasi potensi risiko kejadian kebakaran dan perlahan lanskap gambut menjadi kembali sehat.

Satu-satunya kolaborasi multipihak yang terintegrasi dan berkesinambungan hingga sekarang, dalam upaya pemulihan permanen lanskap gambut tropika yang dilaksanakan pada lokasi yang terdegradasi akut (catastrophic condition) akibat kebakaran hebat berulang sejak awal tahun 2000 an.

Selain itu, kata wabup, untuk milestone inovasi teknologi pemulihan ekosistem gambut baik aspek hidrologi melalui teknologi water sharring, deforestasi melalui beragam jenis lokal sebagai penciri khusus, dan sedang terus diupayakan scaling up nilai manfaat pada beragam aspeknya baik bio-fisik, sosial ekonomi dan kebudayaan.

Tidak hanya itu,  lanskap gambut rumah runding sebagai etalase ”show window” yang telah dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran, lokasi riset, refreshing alami oleh pihak baik dari lembaga-lembaga dunia, regional, nasional dan lokal.

“Sebagai modalitas menuju pengembangan ekonomi hijau karbon serta potensi-potensi ekonomi ramah lingkungan lainnya pada lanskap-lanskap gambut yang terlindungi dan terpulihkan secara permanen,” jelasnya.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook