Kapolda Puji Kampung Tangguh Polres Bengkalis

Bengkalis | Rabu, 27 Oktober 2021 - 10:54 WIB

Kapolda Puji Kampung Tangguh Polres Bengkalis
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Bupati Bengkalis Kasmarni dan Wabup Bengkalis Bagus Santoso melihat Kampung Tangguh Polres Bengkalis di Desa Sungai Alam, Bengkalis, Selasa (26/10/2021). (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Keberhasilan mengelola kampung tangguh yang dilakukan Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan bersama jajarannya mendapat apresiasi langsung dari Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Karena lahan seluas 15 hektare yang dulunya semak belukar mampu disulap menjadi lahan pertanian yang hijau. Hal itu disampaikan Kapolda Riau usai melihat langsung Kampung Tangguh yang dikelola Polres Bengkalis bersama kelompok tani setempat.

Kapolda Riau yang turun langsung meninjau Kampung Tangguh Polres Bengkalis didampingi Bupati Bengkalis Kasmarni, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Wabup Bengkalis Bagus Santoso, serta Dandim 0303/Bengkalis Letkol Endik Yunia.


 Ia terlihat sangat senang lahan tersebut dipenuhi berbagai jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi cukup menjanjikan untuk dikembangkan dalam membantu ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Di antaranya terlihat lahan jagung manis, jeruk nipis, umbi porang, pohon geronggang, nanas, ubi kayu dan sejumlah sayuran lain. Kapolda juga menyempatkan diri melakukan penanaman ubi di lahan yang baru dibuka.

Usai melihat langsung lahan Kampung Tangguh dan mengelilingi lahan gambut yang sudah dua tahun diolah menjadi lahan pertanian, Kapolda mengatakan, dirinya melihat langsung evaluasi Program Jaga Kampung, Kampung Tangguh Polri yang ada di Riau. Program ini sudah bergulir satu tahun lebih setelah pencanangan dilakukan.

Menurutnya, dari 292 kampung tangguh yang ada di Riau dan semua berjalan dengan baik. Kampung tangguh di Riau difokuskan bidang pertanian dan perkebunan yang menjadi penopang ekonomi masyarakat.

"Ya, Kampung Tangguh ini kami ciptakan agar menjadi trigger bagi masyarakat. Supaya masyarakat terpicu untuk bergabung dengan kelompok tani kampung tangguh. Bahkan kami mempersilakan kepala desa untuk belajar di kampung tangguh ini," ujar Kapolda.

Menurutnya lagi, dari sekian banyak kampung tangguh yang ada 35 persen yang sukses. Kampung tangguh yang belum berhasil masih perlu belajar lagi, keberhasilan ini melalui proses dan perlu belajar.

"Ya, tentu kita harus terus belajar lagi ilmu tanah, ilmu pupuk dan ilmu pertanian lagi. Riau lahannya sangat luas dan harus dikelola dengan baik, khususnya membangkitkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian," ujarnya.

Menurut Kapolda, Kampung Tangguh Bengkalis termasuk lahan yang sukses. Karena sejak awal dirinya datang, lahan yang dijadikan kampung tangguh ini adalah semak belukar dan di sini bisa dilihat, sukses panen cabai tiga setengah ton dalam dua musim tanam.

"Ya, sekarang dikembangkan dengan menanam porang, ubi dan jangung. Tentu ini menjadi fakta lahan gambut yang berhasil dikelola dengan baik, maka hasilnya juga akan baik," terangnya.

Kapolda Riau mengatakan, akan memberikan reward kepada personelnya yang berprestasi dalam pengelolaan pertanian ini. Namun akan dipastikan kembali siapa-siapa saja yang berprestasi ini dan membagikan ilmunya kepada masyarakat.

Kapolda juga sempat berdialong dengan 3 orang anggota Polres Bengkalis yang langsung melakukan penanaman di lahan tersebut dan menyakinkan mereka bahwa lahan gabut ini mampu diolah dengan baik untuk ditanami jenis tamanan kehidupan dan juga tanaman untuk jangka pendek dan jangan panjang.

Sedangkan Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan juga mengatakan, kebersihasilan Kampung Tangguh Polres Bengkalis ini tidak terlepas dari gagasan Kapolda. Tentu melalui dukungan Kapolda, lahan semak belukar ini mampu disulap menjadi lahan pertanian.

‘’Dulu lahan ini adalah semak belukar dan selalu terjadi kebakaran dan sempat memikirkan lahan gambut ini cocoknya ditanami tanaman apa? Setelah digarap dengan baik, maka lahan seluas 5 ha dan waktu itu harga cabai sangat tinggi mencapai Rp100 ribu per kg dan kami menanam cabai kriting dan berhasil panen 3,5 ton dan dijual ke masyarakat dengan harga Rp20 ribu per kilogram,’’ ujarnya.

Ia menyebutkan, pride tanam cabai ini dilakukan dua kali dan hasilnya juga sama. Kemudian dikembangkan dengan penanaman umbi porang dan saat ini sudah mulai berkembang. Tentu umbi porang ini memiliki nilai ekonomis jika dikembangkan dengan jumlah yang banyak.

Menurut Kapolres, di kampung tangguh saat ini luas lahannya sudah mencapai 15 ha dan mengembangkan konsep di lahan itu ada jenis tumbuhan yang manis, pahit dan tanaman keras.

Tentu ini akan terus di jaga dengan baik, sehingga kampung tangguh ini benar-benar berhasil dan akan merangsang minat masyarakat untuk mengembangkan pertanian.(ifr/ksm)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook