PARIWISATA

Belum Dihibahkan Chevron, Pemkab Bengkalis Tak Bisa Rawat Monumen PD-II

Bengkalis | Senin, 22 Juni 2020 - 13:30 WIB

Belum Dihibahkan Chevron, Pemkab Bengkalis Tak Bisa Rawat Monumen PD-II
Monumen Perang Dunia Kedua yang berada di Camp PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis. (Dok. PANJI SYUHADA/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), mengaku belum mendapatkan pelimpahan kewenangan soal Monumen Perang Dunia Kedua (World War II Victims) yang dibangun oleh PT Chevron Pacific Indonesia di lahan konsesinya.

Sehingga, dalam hal ini Pemkab Bengkalis tak bisa berbuat banyak soal perawatan dan penanganan monumen bersejarah tersebut.


Kepala Disparbudpora Kabupaten Bengkalis H Anharizal mengatakan, dari data yang ditelusuri lewat kepala dinas sebelumnya dan para kepala bidang, bahwa monumen PD-II di Duri tersebut hingga kini belum ada pelimpahannya.

"Belum ada limpahan dari CPI kepada Pemerintah, sehingga kita tak bisa berbuat. Ini dibangun oleh Chevron, kalau belum ada pelimpahan kita gak bisa penganggaran, kalau ada hibahnya baru bisa dianggarkan untuk hal itu, terutama perawatan," kata Anharizal, kepada RiauPos.co, Senin (22/6).

Dalam ini, menurutnya untuk monumen bersejarah tersebut masih ditangani oleh Chevron. Makanya Pemkab Bengkalis sejauh ini tak pernah melakukan prosesi peringatan-peringatan sejarah. "Biasanya kalau ada tugu atau monumen pasti ada peringatannya, itulah sebabnya tadi," ujarnya.

Anharizal menyebut, Pemkab Bengkalis tentu membuka diri untuk perawatan monumen tersebut. Paling tidak, Chevron bisa mengkomunikasikan hal ini dan melimpahkan kewenangan tersebut.

"Untuk perawatan itu tidaklah menghabiskan banyak biaya. Paling dicat setahun sekali dan dirawat lingkungannya secara rutin," tuturnya.

Disamping itu, dirinya juga mengapresiasi pihak Chevron yang sudah ada inisiatif untuk membuat monumen tersebut kala itu, karena sebagian besar yang dimakamkan adalah pejuang kita, pejuang Indonesia.

"Kalau bisa CPI tetap memeliharanya (sebelum dihibahkan, red), nanti kalau mereka mau dijadikan cagar budaya atau wisata sejarah kita usulkan. Kita akan coba konfirmasi ke Chevron juga," ungkapnya.

Pihak Chevron, juga diminta melaporakan segala hal tentang monume itu agar Dinas yang dipimpinnya tahu juga soal sejarah monumen tersebut. "Mungkin ada arsipnya di Chevron, kami akan berkoordinasi. Saya juga akan coba cari tahu lebih detil lagi," ungkap Anharizal. 

 

Laporan: *1/Eka G Putra (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook