Siap Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Bengkalis | Rabu, 18 Januari 2023 - 10:35 WIB

Siap Turunkan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Bupati Bengkalis Kasmarni bersama Bupati Rohil Afrizal Sintong dan Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi saat mengikuti Rakornas kepala daerah yang dibuka Presiden RI Joko Widodo di Sentul International Convention Center, Jakarta, Selasa (17/1/2023). (DISKOMINFOTIK BENGKALIS UNTUK RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Bupati Bengkalis Kasmarni mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda yang dibuka Presiden RI Joko Widodo  di Sentul International Convention Center Jakarta, Selasa,(17/1).

Rakornas penguatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi yang diikuti oleh lebih kurang 4.500 peserta dari pejabat pemerintah pusat, kepala daerah beserta forkopimda tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

Bupati  Kasmarni mengaku siap menjalankan instruksi presiden. Apalagi yang disampaikan presiden sangat sejalan dengan program pembangunan serta visi misi Kabupaten Bengkalis, yakni mewujudkan Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera (Bermasa).


''Makanya kami mengajak seluruh kepala perangkat daerah dan masyarakat untuk bersama menyukseskan, serta mewujudkan Kabupaten Bengkalis yang lebih baik, khususnya dalam menekan angka inflasi. Juga menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem, menekan angka stunting, penguatan investasi, merancang tata kota, menjaga stabilitas politik dan keamanan serta menjaga kerukunan umat beragama,'' ujarnya.

Bupati menyebutkan, arahan Presiden Republik Indonesia mengingatkan, ada 6 hal penting yang harus dijalankan daerah. Yakni, tentang inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, investasi, birokrasi APBD dan TKDN, perencanaan tata kota, stabilitas politik dan keamanan, serta toleransi umat beragama.

Soal inflasi, presiden mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk berhati-hati akan bahayanya inflasi. Menurutnya, tahun 2023 ini, Managing Directur IMF mengatakan tahun ini, satu per tiga ekonomi di dunia diprediksi mengalami resesi.

Kemudian, terkait kemiskinan ekstrem setiap daerah pasti sudah memiliki data terkait hal tersebut. Targetnya tahun 2024 kemiskinan ekstrem harus  0 persen.

''Lalu terkait stunting juga sama, semua sudah memiliki data pastinya, dan tentunya cara mengatasinya juga sudah tahu, makanya ini harus kita tekankan kepada masyarakat baik kepada ibu hamil maupun keluarganya. Kader posyandu juga harus aktif dalam penanganan ini,'' ucapnya.(gem)

Laporan ABU KASIM, Bengkalis

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook