DURI (RIAUPOS.CO) - Bangunan Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berada di Simpang Lima, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis hingga saat ini belum difungsikan.
Informasinya, bangunan yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah dari APBD Bengkalis era Bupati Syamsurizal 2000-2010 tersebut bakal dimanfaatkan jadi sarana pendidikan.
Pantauan Riaupos.co dilokasi, karena sudah lama tak berfungsi, membuat beberapa bagian bangunan terminal tersebut mengalami kerusakan. Terutama kaca dan fasilitas yang semakin lapuk. Bahkan, lokasi itu kerap kali jadi tempat tongkrongan muda-mudi.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis Syahrial Abdi mengatakan bahwa akan memanfaatkan bangunan tersebut jadi fasilitas pendidikan, hal ini untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) warga Duri.
"Kemarin itu sudah kita tinjau semua asset yang belum berfungsi di Duri, kemungkinan soal terminal akan dimanfaatkan dan alih status," kata Syahrial di Duri, Jumat (16/10/2020) sore.
Dirinya yang baru menjabat sebagai Penjabat Bupati tiga pekan ini menyebut, akan mengalihfungsikan menjadi pusat pendidikan setara perguruan tinggi.
"Karena melihat kondisinya, kemarin muncul argumentasi. Yaitu posisi terminal itu akses jalan lingkar barat (JLB) belum tembus, harusnya semua akses bisa masuk. Lalu kita juga sudah punya tol, makanya ini memungkinkan kita alih status (bukan berfungsi jadi terminal, red)," jelasnya.
Yang paling layak dan memungkinkan saat ini, kata dia, yaitu membuat sarana pendidikan program studi minyak dan gas (migas) Politeknik Nageri Bengkalis.
Menurutnya, hal ini tentunya masih melalui kajian. Kemungkinan dalam waktu dekat wacana tersebut bisa terealisasi.
"Akan dimanfaatkan, saya pernah jadi Kadis ESDM, saya punya data, ada 12 ribu orang yang belum tersertifikasi migas," terangnya.
Makanya, hal itu menurutnya menjadi dorongan juga untuk memanfaatkan bangunan terbengkalai tersebut jadi sarana pendidikan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat di daerah penghasil minyak bumi tersebut.
Laporan: Panji Ahmad Syuhada (Duri)
Editor: Afiat Ananda