BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Pemilik pangkalan elpiji di Bengkalis ‘heran’ dengan kelangkaan elpiji berukuran 3 kg. Padahal, setiap sepekan sekali, untuk kuota masuk di setiap pangkalan itu menerima 180-200 tabung gas.
Hal tersebut disampaikan Andi Suprianto pemilik pangkalan elpiji di Pulau Bengkalis, kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/11).
Andi mengatakan, untuk kuota elpiji berukuran melon tersebut tidak berkurang. "Kalau kuota di sini tidak berkurang, cuma saya heran juga mengapa ada kelangkaan, kalau kita setiap 1 bulannya terima berkisar 900 tabung. Di antar setiap sepekan sekali," ungkapnya.
Disinggung apa penyebab kelangkaan elpiji tersebut, Andi mengakui tidak mengetahui atau kurang mendapatkan informasi titik persoalan terkait hal itu. Karena, lanjut Andi, tidak ada pengurangan dari agen.
Tiap pekannya, di pangkalannya masuk berkisar 180 sampai 200 tabung, tergantung dari agennya dan dijual langsung ke masyarakat dan seandainya ada yang mengambil borongan pihaknya tidak akan memberikannya.
Kadis Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis Indra Gunawan menyampaikan dengan kelangkaan gas elpiji saat ini apakah banyak permintaan atau banyak kebutuhan meningkat ataupun masyarakat banyak mencari gas elpiji yang murah. "Saya juga tidak tau terkadang ada permintaan yang tinggi. Apakah permintaan atau kebutuhan diakhir ahir ini meningkat sehingga mereka mencari elpiji yang murah apalagi hanya separuh harga," ungkap Kadisdagperin Indra Gunawan.
Diutarakannya, jika ada usaha kecil masak memasak atau usaha yang menggunakan elpiji 3 kg, mereka itu berupaya akan mencari keuntungan.(esi)