BATHINSOLAPAN (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 25 orang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Kecamatan Bathin Solapan (Batsol) mengikuti Pelatihan Wira Usaha Pemula Angkatan II yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Bengkalis di aula Hotel Surya, Kamis (14/9).
"Pelatihan tersebut dilaksanakan dua tahap yang diikuti sebanyak 50 UMKM di Negeri Junjungan, yang mana tahap pertama telah diikuti 25 pelaku usaha. Pada tahap II ini kembali diikuti 25 orang, yang dilaksanakan di Kecamatan Mandau, mulai 14 hingga 16 September 2023 mendatang," ujar Kepala Diskop dan UMKM Bengkalis melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Afrizal, Kamis (14/9).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bengkalis Toharudin mengungkapkan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dan kekayaan daerah, dengan menggali dan mempromosikan produk inovatif dan kreatif berbasis sumber daya lokal yang bersifat unik dan khas daerah, sehingga ke depannya akan mampu bersaing di pasar global.
Selanjutnya, Toha menambahkan di Kabupaten Bengkalis ini memiliki sejumlah potensi yang dapat dikembangkan, karena masing-masing daerah, memiliki produk serta keunikan produk tersendiri. Namun, karena masih minimnya inovasi, promosi dan kreatifitas dari para pelaku UMKM, membuat segala potensi yang dimiliki sulit maju dan berkembang, apalagi untuk dapat bersaing secara global. Padahal produk UMKM dari segi kualitas, tidak kalah dengan produk-produk daerah lainnya.
"Makanya pembinaan dan pengembangan UMKM, akan terus kita lakukan dengan berbagai macam strategi, salah satunya melalui pelatihan wirausaha pemula karena pelatihan wirausaha pemula ini membawa visi untuk melahirkan para wirausahawan, yang mampu mengangkat potensi daerah yang memiliki kearifan lokal guna menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat bersaing di pasar nasional maupun global," harap Toharudin.
Toharudin menekankan, pihaknya juga bertekad untuk terus memperkuat dan menonjolkan aspek keunggulan yang melekat pada produk daerah, baik karena bahan bakunya, ciri khasnya, keunikannya, tradisinya, kearifan lokalnya maupun reputasinya.
"Agar kegiatan pelatihan wirausaha pemula ini dapat terlaksana secara baik, maka para pelaku UMKM dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dan tekun dalam mengolah potensi sumber daya daerah, sehingga produk-produk daerah yang dihasilkan dapat menjadi produk ikonik dimasing-masing wilayah yang ada di Negeri Junjungan ini," harapnya.(ksm)