MEDIASI PT GSI DAN MASYARAKAT

Wabup Bagus: Kalau Sudah Duduk Seperti Ini, Semuanya Tuntas

Bengkalis | Selasa, 06 April 2021 - 14:22 WIB

Wabup Bagus: Kalau Sudah Duduk Seperti Ini, Semuanya Tuntas
Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso saat melakukan pertemuan dengan pihak PT GSI, Camat Bengkalis, dan warga yang rumahnya terdampak seismic, Selasa (6/4/2021). (ERWAN SANI/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso menyambut baik aktivitas Survey Seismic PT Gelombang Seismic Indonesia (PT GSI) di Kecamatan Bengkalis dan Bantan. 

Negeri ini akan maju kata Bagus, ketika memang ada korporasi atau perusahaan bersama pemerintah dan masyarakat berkomitmen membangun bersama.


Ucapan tersebut disampaikan Bagus Santoso saat menghadiri pertemuan dengan perangkat Desa Teluk Latak, manajemen PT GSI, Camat Bengkalis, Kepala PMD serta  pejabat dari  beberapa OPD di ruang pertemuan Kantor Desa Teluk Latak, Selasa (6/4), terkait laporan masyarakat tentang adanya rumah warga yang retak terdampak survey seimic PT GSI.

Kata Bagus, pada prinsipnya Pemkab Bengkalis menyambut baik adanya aktivitas perusahaan (PT GSI) yang sedang menggali sumber potensi migas yang ada d pulau Bengkalis. Pemkab berharap, survey seismic kali ini menghasilkan minyak atau gas yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis.

“Saya percaya, setiap tindakan apapun namanya, entah survey, pengeboman dan lainnya akan menimbulkan dampak atau resiko sekitar wilayah kerja.  Saya juga yakin hal semacam itu sudah dipetakan jauh-jauh hari oleh PT GSI. Insyaallah kalau suadah duduk pepat seperti ini ada pemerintah, ada perusahaan dan masyarakat semua akan selesai,” ujar Bagus Santoso. 

Terkait dua rumah warga Desa Teluk Latak yang rusak tersebut, Bagus meminta kepada Kades Teluk Latak, untuk mendatangi pemilik rumah, bersilaturrahmi sampaikan dengan baik bahwa perusahaan bertanggungjawab mengganti kerusakan tersebut bersamaan dengan pemberian kompensasi kepada pemilik lahan dan perkarangan serta tanaman dalam lintasan surver seismic PT GSI.

“Kalau perusahaan menyatakan bertanggungjawab semuanya sudah klier, tak ada lagi persoalan, runding saja secara kekeluargaan. Tapi memang semuanya ada prosedur dan tahapan yang harus dilewati,” imbuh Bagus.

Dalam kesempatan tersebut wabup juga menyampaikan banyak keluhan tentang kekawatiran masyarakat dampak dari aktivitas pengeboran jika kelak ditemuan sumber minyak atau gas di pulau Bengkalis. ”Katanya kalau diambil minyaknya atau dibor pulau ini akan tenggelam atau tanaman tak hidup karena tanah tak subur lagi, apakah benar seperti itu,“ tanya Bagus.
Menjawab persoalan kerusakan dua unit rumah warga serta dampak yang ditimbulkan jika kelak dilakukan pengeboran, kata Humas PT GSI Irawadi, bahwa survey seismic mencari potensi migas di Kecamatan Bengkalis dan Bantan telah melintasi 37 desa.

Sebelum kegiatan pemasangan patok dilakukan, pihaknya sudah menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan atau bangunan dan perkarangan yang terlintasi atau berada di sekitar aktivitas survey seismic. Sebelum itu juga bersama kepala desa sudah dilakukan pendataan siapa pemilik lahan atau bangunan dan tanaman yang berada di wilayah survey.
 

“Semua tahapan sudah kami jalankan sesuai dengan SOP, termasuk kegiatan perekaman dengan menggunakan ledakan dan getaran. Misalnya terkait jarak bangunan dengan lokasi rekaman yang kami lakukan,” jelss Irawadi.

Intinya kata Irawadi, pihak perusahaan bertaggungjawab sepenuhnya atas dampak yang ditimbulkan akibat dari akttivitas rekaman yang dilakukan oleh PT GSI, baik kerusakan bangunan, tanaman dan lainnya.

“Terkait rumah atau bangunan yang berdekatan dengan lintasan, telah kami data, termasuk dua rumah yang kemarin diberitakan oleh kawan-kawan. Setelah mendapat info dari pak kades, kami datangi dua rumah tersebut, kita cek kita sampaikan data awal. Kita buat berita acaranya dan disepakati pemilik rumah. Pembayaran akan kita lakukan bersamaan dengan pemberian kompensasi kepada para pemilik lahan dan bagunan,” sebut Irawadi.

Terkait kekawatiran masyarakat Pulau Bengkais akan tenggelam jika kelak dilakukan pengeboran, kata Irawadi, Pulau Bengkalis bukan pulau mengapung tapi menyatu dengan daratan Sumatra juga dengan Pulau Padang dan Selatpanjang. ”Insyaallah hal-hal yang dikhawatirkan seperti disampaikan pak wabup tadi tidak akan terjadi,” sebut Irawadi.
Terakhir Irawadi menyampaikan tentang keyakinannya bahwa di pulau Bengkalis menyimpan potensi migas seperti juga pulau Padang Kabupaten Meranti. Saat ini katanya survey yang sama juga diakukan di Selatpanjang.

”Berdasarkan hasil rekaman yang kita lakukan, saya yakin pulau ini menyimpan potensi migas. Kita sudah lakukan survey di 30 desa, masih ada  beberapa dexa lagi, insyaallah selesai dalam bulan ini,” tutup Irawadi.
Mengakhiri pertemuan yang dimoderatori oleh Camat Bengkalis Ade Suirman tersebut, wabup Bagus Santoso mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung dan berdoa agar potensi migas ditemukan di pulau Bengkalis.
 
“Jika potensi migas ditemukan di pulau ini, insyaallah akan membawa kemakmuran bagi negeri kita. Akan terjadi multiplier effect yang luar biasa, penyerapan tenaga kerja local dan lainnya,” sebut Bagus.
Hadir pada acara tersebut, Kadis PMD, H Yuhelmi, Sekretaris Kominfo Adi Sutrisno, serta sejumlah pejabat lainnya.

 

Laporan: Erwan Sani (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook