(RIAUPOS.CO) - GARA-gara mendapatkan telepon dari orang tak dikenal, Maria harus rela kehilangan Rp2 juta. Kok bisa?
Maria jadi korban penipuan. Ia tergiur bonus uang yang ditawarkan sang penelpon.
‘’Pagi-pagi ada yang menelepon. Dia langsung menawarkan bonus Rp2 juta bisa langsung ditarik,’’ ujar Maria mengisahkan.
Mahasiswa jurusan olahraga salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru itu mengatakan, ia termasuk yang sering menggunakan transportasi daring. Ia pun sudah biasa menggunakan pembayaran nontunai yang ditawarkan perusahaan daring.
‘’Lebih hemat daripada bayat tunai. Apalagi sering ada promo yang ditawarkan,’’ kata Maria.
Nah, pagi itu si penelpon mengaku dari perusahaan transportasi daring. Maria diminta mengisi Rp500 ribu untuk bisa mendapatkan pembayaran nontunai Rp2 juta.
‘’Banyak kan untungnya? Bayar Rp500 ribu dapat Rp2 juta. Makanya saya langsung tertarik,’’ sebut Maria.
Setelah mengisi Rp500 ribu, oleh si penelepon, Maria diminta memberikan kode khusus yang dimiliki dari perusahaan angkutan daring. Seharusnya kode tersebut tidak boleh diberi tahu ke siapapun karena sifatnya rahasia. Namun karena percaya saja kepada si penelepon, Maria dengan lancar menjawab semua pertanyaan dan permintaan dari si penelepon.
“Namanya nggak sempat saya tanya,” katanya.
Tak hanya sampai di situ. Maria kembali diminta mengirim Rp500 lagi untuk menggenapkan menjadi Rp1 juta. Karena menurut si penelepon, program tersebut baru akan berhasil dengan kelipatan Rp1 juta. “Isi Rp1 juta dapat Rp2 juta,” ujarnya.
Setelah mengisi Rp1 juta, Maria tetap tidak mendapatkan apa yang dijanjikan. Ia pun kemudian meminta saudaranya untuk mengirim uang Rp1 juta untuk mengisi pembayaran nontunai miliknya.
Lama tak mendapat kejelasan, Maria mencoba menelepon si penelepon tersebut. Namun nomor yang dihubungi tersebut tidak bisa dihubungi. Maria pun langsung sadar ia telah menjadi korban penipuan. Ia kemudian menelepon customer service angkutan daring dan melaporkan apa yang ia alami.
Namun Maria tidak bisa mendapatkan uang Rp2 jutanya yang telah diambil orang yang tidak dikenalnya dan tidak tahu di mana keberadaannya. “Salah saya karena memberi tahu kode verifikasi ke dia,” kata Maria menyesal.
Dengan kode verifikasi tersebutlah, penipu itu bisa membobol pembayaran nontunai milik Maria. “Bodohnya saya karena tergiur dengan bonus. Ternyata itu penipuan,” sesalnya.Alamaaak!(cr4)