PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah merupakan wujud penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan momentum untuk mengeksplorasi lebih dalam kepribadian serta ketauladanan dalam diri Rasullullah, sebagai bekal peningkatan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Demikian diungkapkan Sekretaria Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru H.M Syukri Harto saat membacakan sambutan Walikota Pekanbaru dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid Agung Ar-rahman Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Rabu (23/12/2015)
Menurutnya dengan mentauladani sifat Nabi Muhammad SAW, dapat memfilter dan tidak akan terlalu mudah terpengaruh dengan derasnya arus globalisasi dan teknologi yang semakin hari semakin cepat mewabah ditengah masyarakat.
“Dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016 kita dituntut untuk selalu bekerja keras, tetapi ketauladanan dalam diri Rasullullah, harus menjadi acuan kita untuk mempersiapkan diri agar tidak terbawa arus globalisasi yang semakin pesat, dengan datangnya era keterbukaan persaingan bebas di seluruh kawasan Asia Tenggara tersebut, maka kita harus bersiap secara penuh agar tidak kalah di negara sendiri” ujar sekdako.
Syukri Harto mengajak masyarakat kota Pekanbaru untuk senantiasa menggelar Magrib mengaji dengan mengagungkan Asmah Allah di setiap masjid, Pemko juga akan membangun masjid Paripurna di setiap Kelurahan, Mesjid Paripurna ini nantinya juga akan dapat difungsikan berbagai kegiatan yakni sebagai penggerak ekonomi masyarakat, peradaban akhlak anak muda, tausiah dan magrib mengaji guna membangun peradaban ummat melalui Mesjid guna menuju kota metropolitan yang madani.
Sementara, Penceramah Ustad H. Zulfikar Abdul Malik, LC, mengajak Jemaah maulid Nabi Muhammad SAW untuk mentauladani sifat Rasullullah yakni Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah dalam kehidupan sehari-hari karena ucapan dari Nabi Muhammad SAW merupakan wahyu dari Allah SWT.
“Kita harus mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW seperti perbuatan, ucapan mulai dari beliau tidur sampai dengan memulai tidur lagi” jelas ustad Zulfikar Abdul Malik.
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Yudi Waldi