KISAH TAK ADA UANG ABANG DITENDANG

Ketika Keindahan Tubuh Istri Dipandang Boleh, Disentuh Jangan

Begini Ceritanya | Rabu, 21 Oktober 2015 - 00:20 WIB

Ketika Keindahan Tubuh Istri Dipandang Boleh, Disentuh Jangan
Ilustrasi.

BEGINILAH nasib sang suami, sebut saja namanya Handsome (44). Saat jaya-jayanya disayang istri, tetapi ketika sedang melarat ditendang istri. Akibatnya, selama enam tahun belakangan ini, sang istri sebut saja namanya Beauty (40) tidak memberikan layanan layaknya suami istri.

Selama kurun waktu itu, Handsome hanya diberikan keindahan tubuh Beauty. Dipandang boleh, disentuh jangan! Berani menyentuh? Beauty akan menampar pipi Handsome. Akibatnya, ya tentu saja sang suami yang masih mencintai istrinya itu tak bisa lagi menyalurkan hasratnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ironis, ternyata sikap Beauty itu dilakukan sampai suaminya bisa bergaji Rp10 juta per bulan lagi seperti dulu. "Dulu saya memang head credit. Alhamdulillah, gaji bisa di atas Rp10 juta, bahkan lebih. Tapi, sekarang saya kan cuma sales. Apalagi, sekarang saya sering sakit-sakitan. Target jadi tidak pernah tercapai,” ungkap Handsome kepada Radar Surabaya (group JPG) pada sidang kedua gugatan cerai istrinya di Pengadilan Agama Surabaya, Senin (19/10/2015).

Sekarang, bagi Handsome bisa bekerja saja sudah syukur walaupun bergaji pas-pasan sesuai UMK, Rp2,7 juta per bulan.  Akibatnya tentu sangat berbeda dengan kondisi dulu. Uang itu hanya cukup untuk bayar cicilan rumah, bayar biaya sekolah dua anak, serta mencukupi kebutuhan makan dan minum dengan standar yang sedang-sedang saja.

Padahal, sebelumnya, dengan gaji lebih dari Rp10 juta, Beauty difasilitasi Handsome belanja-belanja ke tempat mana saja yang diinginkannya, bahkan sampai ke luar negeri.

”Dasarnya memang saya sayang dan cinta sama istri. Ditambah servis istri yang tiada duanya, saya makin klepek-klepek di hadapan dia,” tuturnya.

Namun, semua kenikmatan itu sirna pada 2008. Dia ditipu mitra kerjanya sehingga jabatannya hancur-hancuran, bahkan dipecat dari perusahaannya. Baru sebulan lalu dia mendapatkan pekerjaan baru sebagai sales, namun dengan gaji yang sangat minimalis.

”Istri tiap hari marah-marah. Apa pun yang saya kerjakan selalu dinilai salah,” keluhnya. Karena cinta mati pada Beauty, dia hanya bisa mengalah. Bahkan, sejak 2009, dia harus menerima konsekuensi yang cukup tragis dari Beauty: gugatan cerai.

"Saya sebenarnya masih ingin mempertahankan pernikahan ini. Saya sudah berusaha keras agar bisnis dan penghasilan bertambah, tapi semua perlu waktu," ucapnya.(umi/c1/jay)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook