Sementara itu, anak korban JS (24) kepada Riau Pos menyebutkan, aksi bunuh diri itu dilakukan ayahnya, saat dirinya tengah mengantar ibunya untuk mengajar di salah satu sekolah di Pangkalan Lesung menggunakan sepeda motor. Namun, sebelum berangkat, korban meminta sebilah pisau kepada istrinya dengan alasan untuk memotong buah apel.
Hanya saja, tanpa sepengetahuan dirinya dan ibunya, ternyata pisau tersebut digunakan korban untuk mengakhiri hidup dengan cara menikam pisau di bagian dadanya.
‘’Saat pulang ke rumah, saya melihat ayah sudah duduk bersandar di dinding tempat tidur dengan memegang pisau yang masih tertancap didadanya. Melihat ayah bunuh diri, maka saya langsung menghubungi ibu dan memberitahukan pada tetanggannya serta melaporkannya kepada Polsek Pangkalan Lesung,’’ ujarnya.
Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga SIK MHum melalui Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Rezi Dharmawan ketika dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (24/1), membenarkan adanya korban bunuh diri dengan cara menikam pisau di bagian dada, karena defresi dan putus asa akibat sakit gula yang telah dideritanya bertahun-tahun.
‘’Kita telah turun ke TKP untuk memastikan penyebab kematian korban serta meminta keterangan kepada keluarga korban yang menyebutkan bahwa korban sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri tapi berhasil digagalkan. Tapi, ketika lagi sendiri aksi itu kembali diulangi, dan tanpa ada yang melihat, maka pisau dapur yang akan digunakan mengupas buah apel digunakan menusuk dada. Dengan sekali tikam yang diduga menembus bagian jantung akhirnya korban tewas sebelum dilarikan ke rumah sakit,’’ ujarnya.(amn)