PRAHARA PASANGAN YANG DICERAIKAN ORANGTUA

Saya akan ke Korea Sayang, Kalau Sukses Saya Nikahi Lagi Dirimu

Begini Ceritanya | Sabtu, 12 Maret 2016 - 00:31 WIB

Saya akan ke Korea Sayang, Kalau Sukses Saya Nikahi Lagi Dirimu
Ilustrasi.

SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Suatu pemandangan mengharukan terjadi di Pengadilan Agama Surabaya Kamis lalu. Dua insan yang sudah menjalin hubungan pernikahan akhrnya resmi bercerai pada sidang putusan  gugatan cerai.

Namun, putusan itu membuat Jhon (29) dan Melati (28) sebut saja nama keduanya begitu, tidak dapat menyembunyikan kesedihannya. Air mata Melati mengalir begitu deras usai sidang. Demikian pula dengan Jhon, terlihat begitu frustasi Berkali-kali dia melihat mantan istrinya yang seakan tak mampu menghadapi cobaan demi cobaan selama empat tahun pernikahan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Saya belum bisa ikhlas Mas,” kata Melati menangis di depan Jhon.

Ya, betapa tidak, prahara rumah tangga mereka tidak terlepas dari campur tangan orangtua. Pasalnya, mereka menikah tanpa restu orangtua sehingga kerap menimbulkan pertengkaran di antara mereka. Kedua orang tua Melati yang menjadi penentang selalu mengeluarkan ide supaya mereka berpisah.

Demi memisahkan cinta mereka, kedua orang tua Melati pernah membayar pengacara sampai Rp20 jutaan. Terakhir, ayah Melati menaruh celana dalam (CD)-nya di tas Jhon. Dia lantas menuduh sang menantu telah mencurinya. Usaha itu berhasil. Melati dan Jhon pun akhirnya berhadapan dengan pengadilan agama. 

Usai persidangan, melihat mantan istri begitu terpukul Jhon tak mampu menahan air matanya. Sembari memegangi tangan Melati, Jhon pun berucap.

“Saya akan ke Korea sayang. Tunggu aku berhasil, insyaallah kalau saya sukses saya nikahi lagi dirimu,” kata Jhon dengan tatapan serius. Dia pun meninggalkan Karin dengan langkah cepat.

Ditinggalkan begitu saja, Melati kian menjerit. Dia pun duduk pasrah di lorong PA seperti melihat kehidupan tanpa harapan.  “Saya tidak sanggup lagi. Ayah dan ibu itu semaunya sendiri," kata Melati.  Dia sudah menduga kehidupan rumah tangganya tak akan tenang. Sebab, selama ini kedua orang tuanya selalu membuat kehidupan rumah tangganya ribut.  Misalnya, orang tuanya selalu menghina suaminya yang hanya bekerja di salah satu bengkel ternama di Surabaya.

Menurut orang tua, tidaklah pantas Jhon yang merupakan lulusan jurusan mesin SMK menikah dengan anaknya yang cantik dan kaya-raya.  









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook