PEKANBARU, (RIAUPOS.CO ) --- Suatu hari, Rizka (18) tahun sedang bersantai di kamarnya. Sementara itu adiknya yang bernama Rena (12) sedang melaksanakan salat. Rena mengucapkan doa yang cukup panjang setelah salat dengan suara keras, sehingga bisa terdengar oleh Rizka
Dalam doanya, Rena mengucapkan, ingin mendapatkan ranking 1 di sekolah, menjadi anak yang pintar, dapat mencapai cita-citanya menjadi guru, membeli susu, memilki rumah mainan, membeli sepatu, dan lain-lain.
Karena kamar Rizka dan Rena sama, tentu saja setiap hari Rizka mendengar doa-doa Rena. Rena rajin mengulang doa-doanya karena percaya pasti akan dikabulkan. Namun lama-kelamaan, doa Rena berubah, ia tak lagi mengucapkan doa-doanya seperti biasanya.
"Ya Allah, doa Rena sama seperti yang kemarin ya Allah, Amiin," ucap Rena seusai salat.Usai salat, Rizka menanyakan Rena, kenapa dia tidak berdoa panjang seperti biasanya. Rena hanya menjawab, biar lebih cepat dan praktis, karena dia malas mengulang dan sedikit lupa.
"Alamaak Dek, gimana mau dikabulin, yang minta aja nggak ingat doanya," jelas Rizka. Rena pun termenung. Setelah mendengar ucapan Rizka ia beranjak mengambil kertas dan mencatat semua doa-doanya, kemudian menyelipkannya di bawah sajadah. "Biar nggak lupa pas doa nanti," ucapnya.
Laporan : Annafi (Pekanbaru)