LULU dan Difa berbelanja di salah satu mal di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Usai belanja, keduanya keluar mal melalui pintu belakang mal. Tapi keduanya mendapati, pintu itu
Dengan terpaksa keduanya pun harus mengikuti jalur yang dirancang mal melalui pintu samping depan. Jika keluar langsung mengarah ke flyover Jalan Soekarno Hatta. Tentunya membuat mereka yang akan menuju Jalan Sudirman harus berputar jauh. Hal itu pula yang membuat kedua wanita itu berpikir nyeleneh.
"Kita lewat gang sebelah aja, Dif. Terus kita lawan arus dari simpang empat flyover. Jadi lebih dekat," rayu Lulu.
Semula Difa mengiyakan ucapan Lulu. Namun, di pertengahan jalan, Difa mengikuti seorang pria yang mengendarai sepeda motor trial.
"Alamaak, Dif. Seriusan abang-abang tu. Gila! Jauh betul kita lawan arus," sebut Lulu dengan nada cemas.
"Iya kita ikutin aja. Tenang ajalah mu di belakang," terang Difa dengan cukup kencang membawa sepeda motor meski lawan arus.
Dalam hati Difa, hanya bisa menyebut istighfar.
"Tau gitu aku tak sarankan engkau untuk lawan arus. Lebih ngeri pula engkau bawa motor. Ini nyawa cuma satu Dif," ungkapnya.
"Tenang ajalah bawel," celetuk Difa singkat sambil membawa motor santai.
Akhirnya setelah diterpa kecemasan, dikarenakan cukup padat kendaraan, keduanya berhasil melewati rintangn itu. Di dekat pondok ikan bakar itulah keduanya berbelok ke kiri. Masih tetap di Jalan Tuanku Tambusai menuju Jalan Jenderal Sudirman.(s)