BEKASI (RIAUPOS.CO) - Pembahasan pekerja seks komersial (PSK) yang ini bukan menyangkut wanita sebagai penjaja. Tetapi adalah dari kalangan pria atau biasa disebut sebagai gigolo. Karena penjajanya seorang pria maka konsumennya adalah wanita.
Dari latar belakang yang bagaimana para penikmat layanan gigolo ini? Adalah Putra, seorang gigolo mau menuturkan ceritanya.
Menurut Putra, pelanggan yang menggunakan jasanya adalah wanita karir yang sudah berstatus ibu-ibu. Untuk jasanya itu, pelanggan cukup mengeluarkan isi dompet sebesar Rp500 ribu sampai check out.
“Kebanyakan pelanggan saya wanita karir. Sama ibu-ibu,” paparnya. Menurut Putra, kebanyakan mereka berkarir sebagai marketing executive. Usia mereka rata-rata di atas 25 tahun. “Kebanyakan sih uasia mereka di atas aku,” terangnya.
Ketika ditanyakan apakah di antara para pelanggannya rata-rata sudah memiliki suami dan anak. Putra pun mengakui hal itu. “Iya, rata-rata mereka, sudah memiliki suami dan anak,” tuturnya.
Sebagai informasi, Putra mengaku bekerja di bagian logistik sebelum akhirnya membuka dirinya sebagai cowok panggilan. Hal ini ia lakoni sebab kebutuhan ekonomi untuk membantu adiknya yang sedang bersekolah, dan menambah kekurangan biaya hidupnya setiap bulan.
Untuk booking Putra, begitu semudah memegang telepon genggam. Sebab pelanggan saat ini bisa dicari dari dunia maya (online).
Ketika ditanyakan soal booking pada saat mendekati Ramadan hingga jelang lebaran, dia menjawab, "Mendekati Ramadan hingga menjelang lebaran malah banyak yang BO (booking online, red),” pungkasnya.(mar)
Sumber: Pojoksatu
Editor: Fopin A Sinaga