(RIAUPOS.CO) - Seorang wanita berinisial SD (24) warga Jalan Kaswari RT 02 RW 13 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, terpaksa menahan rasa malu. Pasalnya, gara-gara berpacaran dan melakukan hubungan gelap dengan kekasihnya berinisial BD, ia melahirkan seorang bayi jenis kelamin perempuan di kos-kosan tempat tinggalnya.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Pribadi mengatakan, saat ini ibu kandung dari bayi itu sudah ditemukan, sementara pacarnya BD masih dalam penyelidikan.
"Ibu bayi sudah kami serahkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru. Kami juga sudah koordinasi dengan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru, dan tokoh masyarakat maupun Bhabin," kata Pribadi.
Diceritakan Pribadi bahwa sebelumnya, bayi cantik itu pertama kali ditemukan menangis oleh seorang warga bernama Asni, Selasa (3/7) subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu ia bersama warga lainnya mencoba melakukan pencarian terhadap orang tua bayi tersebut di sejumlah kos-kosan tak jauh dari lokasi.
Tidak beberapa lama kemudian ibu bayi mungil itu akhirnya ditemukan di salah satu kos-kosan tidak jauh dari temuan bayi.
Dia mengatakan, kondisi SD ditemukan warga masih berdarah usai melahirkan. Dan SD mengakui bahwa bayi itu memang miliknya. Sehingga, warga menyerahkan SD dan bayinya ke Polsek Bukit Raya."Ya, yang bersangkutan mengaku melahirkan bayinya pada hari Senin (2/7) sekitar pukul 16.00 WIB di kosnya," kata Pribadi.
Keesokan harinya, sekitar pukul 03.00 WIB, SD meletakkan bayinya di depan salah satu rumah warga dalam keadaan masih kotor atau berlumuran darah dan berniat meminta tolong kepada Asni untuk membersihkan bayi tersebut. Namun, saat SD mengetuk pintu rumah Asni tidak ada yang keluar.
SD juga mengakui saat itu ia masih pendarahan, lalu ia pun balik ke rumah kos dan meninggalkan bayinya. Dia juga mengaku selain tidak ada biaya persalinan, tidak ada orang yang membantu saat ia melahirkan.
Pribadi mengatakan bahwa, bayi yang dilahirkan SD hasil hubungan dengan pacarnya BD. Selama ini keduanya sudah setahun berpacaran.
Selain itu, kata Pribadi, saat ditanya apa pekerjaan pacarnya, SD tidak tahu sama sekali. Selama ini untuk membayar fasilitas, seperti kos dibiayai oleh pacarnya dan selalu diberikan uang Rp 200 ribu per minggu. "Dia tamat SMP. Dulu pernah bekerja di toko busana, sekarang sudah berhenti," ujar Pribadi.
Saat ini pihaknya dan warga telah menyerahkan SD kepada orang tuanya, proses penyerahan disaksikan P2TP2A Kota Pekanbaru dan pihak lainnya.(lin)