Herman yang sudah menjadi seorang mahasiswa di perantauan sedang pulang kampung. Ia dan teman-temannya sudah janjian akan reunian. Salah satu agendanya adalah melakukan kunjungan ke SMP mereka dahulu.
Herman pun sampai ke SMP lebih dahulu. Ia memilih menunggu teman-temannya di ruang perpustakaan.
Hingga tiba-tiba ia kebelet ingin buang air kecil. Herman pun buru-buru menuju ke toilet.
Ia melewati arah yang biasa ia lalui saat SMP dahulu menuju ke toilet. Sampai di tempat yang ia tuju, di depan pintu ia sudah membuka resleting celana panjangnya.
Lalu ia membuka pintu. Dan apa yang terjadi?
"Hoi!! Mau ngapain kamu buka celana di sini?" teriak seorang guru laki-laki yang ada di dalam sebuah ruangan.
Ternyata pintu yang dibuka Herman bukan toilet. Melainkan pintu alternatif ruang majelis guru. Alamaak...!!
Herman salah kira, karena menyangka pintu yang berukuran kecil itu adalah toilet.
"Alamak...!!! Maaf Pak. Saya kira toilet," kata Herman malu dan langsung menutup pintu.
Ia pun teringat sewaktu ia bersekolah di SMP tersebut. Di sudut pintu itu memang merupakan barisan toilet untuk guru. Tapi sudah bertahun-tahun ia tidak datang ke sekolah tersebut dan ternyata sudah dilakukan perubahan dan dan salah satu yang direhab adalah bekas toilet menjadi ruang guru.(ilo)