PEKANBARU

Motivasi dan Bangkitkan Kader PKK

ALUMNI UNRI | Rabu, 23 Maret 2016 - 10:54 WIB

Motivasi dan Bangkitkan Kader PKK
Indria Rita SPd (FKIP Pendidikan Biologi 1990)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Aktivitas dan kegiatan Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru kian hari kian beragam.

Ibu-ibu anggota PKK kini semakin kreatif dan inovatif pergerakkannya. Masyarakatpun menjadi semakin terbantu dan sejahtera.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kiprah kader PKK Pekanbaru tersebut tak lain akibat motivasi dan perhatian dari Ketua TP PKK dan Wakil Ketua TP PKK Pekanbaru.

Nama Indria Rita menjadi sosok di balik pendorong tersebut. Ya, wanita yang pernah aktif di remaja masjid kampus semasa kuliah ini, sudah beberapa tahun terakhir duduk sebagai Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru.

‘’Sebenarnya amanah yang saya dapat ini hanya amanah sebab akibat saja. Akibat suami saya Wakil Wali Kota Pekanbaru.

Namun dalam menjalankannya tentu kita tidak boleh setengah-setengah. Karena ini program pemerintah yang mensejahterakan masyarakat, tentu kita terus memberi motivasi, dukungan dan melakukan berbagai upaya agar para kader bisa terus aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan,’’ paparnya.

Wanita yang telah menikah sejak duduk di semester tujuh perkuliahannya ini mengatakan bahwa sejauh ini ia bersama Ketua TP PKK terus mengapresiasi geliat dari PKK Pekanbaru. Berbagai kegiatan dibentuk, seperti jambore dan yang lainnya.

Agar kader kelurahan hingga kecamatan tetap bersemangat, ia tak lupa melakukan kunjungan kunjungan langsung ke posko-posko yang ada di Pekanbaru.

‘’Syukurnya para kader kita ini pada dasarnya semua sudah sangat baik dan bekerja iklas. Jadi, membinanya juga tidak sulit. Mereka kreatif.

Tak sedikit dari mereka yang bisa memproduksi sesuatu. Misalnya keterampilan dari limbah dan lain sebagainya. Ini jelas harus kita dukung dan berikan kesempatan untuk tampil,’’ lanjutnya.

Ya, dalam setiap iven besar Pemko Pekanbaru, sebisa mungkin Tim Penggerak PKK selalu mengundang dan melibatkan kader PKK untuk menampilkan hasil karya mereka masing-masing.

Termasuk dalam kegiatan jambore. Nyatanya hal tersebut bisa membuah kader semakin bersemangat dan berupaya menghasilkan keterampilan keterampilan unik yang bermanfaat.

Bukan hanya itu, kader jumantik juga menurut wanita berhijab syar’i ini terus digalakkan. Begitu pula dengan Posyandu, PHBS maupun BKMT.

Sebab, ia sadar betul bahwa mereka semua merupakan ujung tombak dari berjalannya program pemerintah. Kesuksesan program memang tergantung bagaimana para kader bisa merangkul dan memberi peran kepada masyarakat.

Untuk mempertahankan kontribusi kader PKK tersebut, ia mengusulkan kepada Pemko menambah insentif para kader yang kini hanya berkisar Rp100 ribu.

Dinilainya angka tersebut terbilang kecil dibanding peran mereka di tengah masyarakat. Terlebih pula, insentif tersebut diterima dalam kurun beberapa bulan sekali.

‘’Dalam hal insentif, memang tergolong masih rendah. Kader kita tampaknya tak terpengaruh karena pada dasarnya memang mereka bekerja iklas.

Meski begitu, kita terus mengupayakan peningkatan insentif mereka agar mereka semakin termotivasi dan bersemangat membina kesejahteraan keluarga di lingkup kelurahan maupun kecamatan,’’ lanjut wanita yang juga berkiprah di partai politik ini.

Ia berharap, kemajuan PKK hari ini juga bisa diiringi dengan kemandirian kadernya sendiri. Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, PKK diharapkan bisa bekerja sama dengan berbagai dinas yang ada.

Seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan lainnya. Sehingga mereka bisa terbantu dalam memasarkan hasil karya mereka dan tentu menambah pemasukan dari kader itu sendiri.

Sebagai lulusan Unri ia mengaku apa yang dicapainya bersama suami saat ini juga tak terlepas dari peran kampus.

Selain mendapatkan pendamping hidup, nyatanya Unri juga membawanya keperubahan besar dalam hidup. Ia mengaku lebih dekat dengan agama dan memilih berhijab karena didikan dari asistensi Rohis selama di Unri.

‘’Alhamdulillah, peran Unri memang sangat kita rasakan. Hari ini, ilmu semasa berkuliah di pendidikan biologi sendiri masih bisa saya manfaatkan dan terapkan.

Misalnya dalam memperkenalkan tanaman toga dan tanaman hydroponik kepada masyarat,’’ tutupnya.(a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook