DODI DAHNUSS SPD MPD

Maksimal Tuangkan Ilmu Fisika

ALUMNI UNRI | Kamis, 17 Agustus 2017 - 11:15 WIB

Maksimal Tuangkan Ilmu Fisika

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menguasai ilmu Fisika tidak membuatnya merasa hebat. Ia justru ingi membagikan ilmu tersebut agar bisa bermanfaatnya. Karena itu, sejak beberapa waktu lalu, ia mengabdikan dirinya sebagai pendidik di perguruan tinggi.

Dengan profesinya tersebut, tentunya ia ingin para peserta didik mampu menguasai ilmu yang disampaikan. Berbagai cara dia lakukan. Salah satu cara yang ia gunakan pendekatan saintifik, yang penerapannya masih belum begitu baik di Indonesia. Hal itu menantangnya untuk bisa menyebarkan pendekatan itu di tempatnya mengajar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia juga mengangkat judul tersebut kedalam riset. Ia ingin pendekatan tersebut mampu dimaksimalkan. Terlebih karena manfaatnya yang sangat baik bagi peserta didik. Dan hasil riset yang ia lakukan juga membuktikan hal tersebut.

“Dengan pendekatan saintifik, murid menjadi lebih aktif. Eksperimen yang dilakukan juga bisa lebih mendalam. Karena guru menilai secara otentik dari apa yang sudah dikerjakan oleh para siswa tersebut,” sebutnya.

Kinerja siswa bisa lebih terukur dengan menggunakan pendekatan tersebut. Hubungan guru dan siswa pun semakin intens. Karena keduanya terlibat dalam kegiatan yang mengharuskan untuk komunikasi dua arah.

Sebagai seorang dosen, ia me­ngaku juga menerapkan hal tersebut kepada mahasiswa. Agar mereka juga mampu mengembangkannya nanti. Besar harapannya bisa terus melanjutkan penelitian ini. Namun, dengan kondisi saat ini, ia mengaku masih belum le­luasa. Terlebih di kampus tempat ia me­ngajar saat ini, Program Studi Pendidikan Fisika.

Ke depan, ia berharap, dengan semakin berkembangnya penelitian mengenai pendekatan saintifik, membawa kebaikan tersendiri bagi kemajuan Fisika, khususnya di sekolah. Guru tak hanya mampu membuat siswa melakukan eksperimen semata. Namun juga bisa mengukur salah dan kelebihan siswa. Sehingga siswa tahu dimana letak kekurangan mereka.

Ia yakin, nantinya pendekatan tersebut mampu lebih booming lagi dari saat ini. “Kita ingin pendekatan ini bisa diterapkan oleh seluruh guru. Sehingga eksperimen tak hanya sekadar eksperimen. Guru tak hanya melihat hasil. Namun menghargai pula proses dari eksperimen siswa tersebut,” ujarnya.(azr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook