Bisa Jadi Pusat Wisata dan Edukasi, Begini Peran Penting Ekoriparian Umri yang Dibangun PHR

Advertorial | Jumat, 29 September 2023 - 18:58 WIB

Bisa Jadi Pusat Wisata dan Edukasi, Begini Peran Penting Ekoriparian Umri yang Dibangun PHR
Direktur Pengendalian dan Pencemaran Air (PPA) Kementerian LHK Nety Widayati didampingi Manager ECSR PHR Wan Dedi Yudishtira melakukan penanaman pohon di area pembangunan ekoriparian di kampus Umri, Senin (25/9/2023). Pengembangan ekoriparian yang didukung penuh PT Pertamina Hulu Rokan mendapat apresiasi oleh KLHK. (PHR UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meninjau tahapan pembangunan ekoriparian di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Senin, (25/9/2023). Pengembangan Ekoriparian UMRI yang didukung penuh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini mendapat apresiasi oleh Kementerian LHK.

Sebagai bentuk dorongan dan percepatan pembangunan, PHR melakukan penanaman pohon bersama Direktur Pengendalian dan Pencemaran Air (PPA) Nety Widayati. Penanaman pohon turut dihadiri civitas akademika UMRI. Penanaman pohon di sekitar kawasan pembangunan ekoriparian diharapkan nantinya dapat membuat suasana sekitar semakin asri.

Nety Widayati mengatakan, pembangunan ekoriparian di kampus UMRI diharapkan menjadi pusat edukasi lingkungan pelajar dan mahasiswa. Taman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai eko eduwisata yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat Riau.  

“Di sini nantinya bisa menjadi tempat belajar terkait lingkungan. Ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, perlu ada kolaborasi dengan pihak swasta dalam hal ini PHR. Terima kasih untuk PHR yang sudah mendukung program ini sehingga menjadi contoh bagi perusahaan lain bahwa PHR menjadi perusahaan yang peduli terhadap lingkungan,” paparnya.

Konsep ekoriparian dirancang untuk restorasi dan konservasi dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial masyarakat dan ekonomi yang saling terintegrasi. Terdapat constructed wetland atau rawa buatan yang diciptakan dan didesain khusus untuk pengolahan air tercemar dengan memanfaatkan proses alami yang terintegrasi. Air limbah dari permukiman akan mengalami dekontaminasi melalui proses alami yang melibatkan vegetasi rawa atau riparian. 

tambah
Direktur Pengendalian dan Pencemaran Air (PPA) Kementerian LHK Nety Widayati didampingi Manager ECSR PHR Wan Dedi Yudishtira melakukan penanaman  pohon di area pembangunan Ekoriparian di kampus Umri, Senin (25/9). Pengembangan ekoriparian yang didukung penuh PT Pertamina Hulu Rokan mendapat apresiasi oleh KLHK.

Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan, ekoriparian juga akan melibatkan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif sekitar untuk memanfaatkan ruang usaha yang ada sebagai salah satu media komunikasi bisnis dan pemasaran produk atau jasa. 

“Selain perbaikan lingkungan dan pencemaran, hal ini juga terkait pemberdayaan masyarakat  sebagaimana konsep ekonomi sosial dan lingkungan,” tuturnya.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMRI Nazir Karim menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh PHR dan KLHK terhadap pembangunan ekoriparian di Kampus UMRI. Menurutnya, upaya penyelamatan lingkungan menjadi bagian penting untuk menjaga keseimbangan alam di masa depan. 

“Kita harapkan ekoriparian ini kita manfaatkan untuk banyak kegiatan sehingga bermanfaat baik itu kegiatan kampus, edukasi hingga peluang wirausaha yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ucapnya.

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, pengembangan ekoriparian merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR sebagai upaya melindungi lingkungan sekaligus bisa memberikan nilai tambah (value) bagi masyarakat luas.

“Keberadaan ekoriparian ini nantinya diharapkan menjadi oase di tengah kota Pekanbaru, tidak hanya bagi lingkungan kampus tapi juga bisa dinikmati masyarakat luas,” katanya.

Menurut Rudi, rencana pembangunan ekoriparian sekaligus menindaklanjuti amanat Kementerian LHK sebagai upaya mengurangi pencemaran pada aliran air (sungai). Konsep pembangunan ruang terbuka hijau yang diintegrasikan dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) ini diharapkan tidak hanya sebagi wadah penyaringan (filterisasi) air limbah, namun juga sebagai tempat edukasi dan ekowisata bagi masyarakat.

“Juga bisa menjadi taman belajar bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga ekosistem dan lingkungan hidup,” tuturnya.

Rudi mengapresiasi jajaran civitas akademika UMRI atas dukungan dalam pengembangan fasilitas ekoriparian. Melalui kemitraan dunia pendidikan dan dunia industri ini diharapkan dapat mendorong UMRI sebagai kampus terdepan berwawasan lingkungan serta mengedukasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan.

Sebelumnya, PHR telah mendukung pengembangan ekoriparian dan Taman Kehati di Kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak) di Rumbai, Pekanbaru. Bersama Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, PHR telah menyerahkan secara resmi Ekoriparian Patra Lancang Kuning dan Taman Kehati kepada Unilak, Senin (19/06/2023).

Penyerahan ekoriparian sekaligus menjadi komitmen nyata PHR dalam menjaga kelestarian lingkungan di Provinsi Riau dan bagian dari Program TJSL PHR yang berhasil diselesaikan dengan baik.

Laporan: Henny Elyati
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook