KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar: Tren Sampah Plastik Terus Meningkat

Advertorial | Selasa, 28 Mei 2019 - 19:20 WIB

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar: Tren Sampah Plastik Terus Meningkat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Forum Tematik Bakohumas berbagai kementerian/lembaga negara menggelar talkshow di Jakarta, Selasa (28/5). Dalam acara tersebut menyerukan agar seuruh elemen masyarakat mengkampanyekan persoalan sampah di Indonesia yang semakin hari semakin memprihatinkan khususnya sampah plastik. 
 
Talkshow yang diisi oleh Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar dan Pimpinan Redaksi Media Online Lingkungan "Greeners", Syaiful Rochman dan dimoderatori oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi.
 
Novrizal menyebutkan bahwa tren komposisi sampah plastik terus meningkat setiap tahunnya. Data KLHK sejak tahun 1995 komposisi sampah plastik baru 9 persen, lalu pada tahun 2005 meningkat menjadi 11 persen, dan terus meningkat pada 2016 menjadi 16 persen. Hal ini menurut Novrizal seakan membuktikan klaim Ocean Conservancy seperti yang dilansir dari The Independent, bahwa pada tahun 2050 nanti diperkirakan jumlah sampah plastik ini akan lebih banyak daripada jumlah ikan yang hidup di laut. 
 
Indonesia pun masih dinilai berkontribusi besar pada produksi sampah plastik. Hal mendasar yang menjadi pangkal persoalan sampah di Indonesia menurut Novrizal terutama bersumber pada tingkat kepedulian masyarakat yang rendah pada persoalan pengelolaan sampah.
 
"BPS mengeluarkan data indeks kepedulian masyarakat Indonesia, untuk indek kepedulian sampah itu nilainya 0,72 yang artinya orang Indonesia itu tidak peduli pada pengelolaan sampah," ujar Novrizal.
 
Pada momen mudik lebaran biasanya rest area jalan tol menjadi lokasi untuk membuang sampah, hal itu menurut Novrizal adalah contoh cermin ketidapedulian masyarakat Indonesia pada masalah sampah. Diharapkan masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat mudik.
 
Tidak jauh berbeda, Syaiful dari Greeners menyoroti tentang sampah yang dihasilkan dari sebuah even kegiatan. Dia dan kelompoknya berharap agar sampah dari sebuah even dapat dipikirkan pengelolaan dampaknya oleh para penyelenggara even. Melalui tagline Less Waste Event dirinya berharap persoalan sampah sebuah event dapat lebih baik.
 
"Less Waste Event saat ini baru berfokus pada sampah yang dihasilkan dari konsumsi pengunjung event, belum menyentuh aspek produksi even seperti sampah dari dekorasi dan lain sebagainya yang jumlahnya juga tidak sedikit," ujar Syaiful.
 
Dicontohan olehnya seperti pada konser Ed Sheeran di Solo, potensi sampah dari konsumsi selama 4 jam konser mencapai 20-25 ton dari 50 ribu penonton. Kemudian juga Java Jazz Festival yang berlangsung selama tiga hari dengan sekitar 150 ribu penonton, ini menghasilkan sampah yang tentu lebih besar, yaitu, mencapai total sekitar 75 ton. Sampah-sampah dari penyelenggaraan even seperti ini sangat banyak jumlahnya dan sudah seharusnya tidak seluruhnya hanya dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA).
 
Forum Bakohumas kali ini dihadiri oleh sekitar 60 anggota Bakohumas dari Kementerian/Lembaga di Indonesia.(ADV)
 
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook