(RIAUPOS.CO) - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) telah dimulai oleh pemerintah Indonesia sejak 2016 yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan produktivitas perkebunan kelapa sawit. Sinar Mas Agribusiness and Food, sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit yang berkelanjutan di tanah air juga telah melaksanakan program tersebut di berbagai area operasionalnya, antara lain di Provinsi Riau. Tahun ini perusahaan menargetkan peremajaan kebun kelapa sawit di Riau dengan total luas lahan 2.600 hektar, masing-masing seluas 1.500 hektar di Kabupaten Siak dan 1.100 hektar di Kabupaten Kampar.
“Masa pandemi tentu menjadi tantangan tersendiri untuk sosialisasi di lapangan terkait pentingnya manfaat program ini bagi para petani. Dengan mengikuti protokol kesehatan ketat, hingga November 2020 kami telah berhasil melakukan Peremajaan Sawit Rakyat di area kebun seluas 2.019 hektar dengan jumlah 1.160 petani atau pekebun yang bergabung, tersebar di Kabupaten Kampar, Siak & Indragiri Hulu” ungkap CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Riau Franciscus Costan.
PSR merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian menjadi tanaman baru dengan bibit bersertifikat dan melaksanakan praktik agronomi yang baik dan berkelanjutan serta tetap memperhatikan aspek lingkungan. Berbagai kebun kelapa sawit yang sudah tua atau berusia di atas 25 tahun memerlukan peremajaan agar hasil produksi kelapa sawit bisa optimal. Jika peremajaan tanaman kelapa sawit terlambat dilakukan, maka produktivitas tanaman akan turun dan memerlukan biaya yang lebih besar untuk memanen pokok tanaman yang tinggi. Pemerintah juga mendorong para petani agar mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) agar minyak kelapa sawit dapat bersaing di pasar global.
“Dengan bergabung dalam program ini, para petani dapat meningkatkan produktivitasnya tanpa harus membuka lahan baru. Mereka juga akan mendapatkan penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku dan berkesempatan memperoleh sertifikasi ISPO yang sangat penting sebagai standar wajib tata kelola perkebunan sawit yang baik dan berkelanjutan,” tambahnya.
Riau merupakan provinsi dengan areal perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia, yaitu seluas 2,8 juta hektar. Sebagai salah satu sentra sawit nasional, Riau juga terus meningkatkan kinerja ekspor sawit dan produk turunannya hingga ke pasar global. Dinas Perkebunan Riau mencatat pada triwulan I 2020, ekspor dari Riau untuk enam produk turunan sawit mencapai 1.283.251 ton dengan nilai Rp 6,7 triliun. Oleh karena itu Riau merupakan area penting untuk menjaga stabilitas minyak kelapa sawit nasional.
Program Peremajaan Sawit Rakyat menjadi komitmen Sinar Mas Agribusiness and Food untuk terus mendukung industri kelapa sawit yang sukses dan berkelanjutan. Kesuksesan para petani adalah kesuksesan perusahaan. Tak hanya manfaat produktivitas tanaman lebih tinggi karena menggunakan bibit berkualitas dan bersertifikat, para petani juga mendapatkan fasilitas dan pendampingan dari para ahli perkebunan di Sinar Mas Agribusiness and Food. Dengan demikian mereka dapat langsung meningkatkan kemampuan dalam budidaya kelapa sawit.
Tentu saja program ini hanya dapat terlaksana berkat kerjasama yang baik antara pihak swasta, pemerintah, koperasi dan berbagai lembaga terkait. Dengan demikian kekuatan dari seluruh pemegang kepentingan, termasuk para petani, dapat menjaga keberlangsungan kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional yang berkelanjutan serta membantu menyejahterakan hidup pahlawan pangan, para petani.
Dapatkan informasi terbaru terkait inisiatif Perusahaan pada link berikut ini https://www.smart-tbk.com/ruang-berita/. (adv)