(RIAUPOS.CO) - Selama Ramadan hingga perayaan Idulfitri kebutuhan sembako di Siak terpenuhi secara baik. Tidak ada kelangkaan pasokan dan kenaikan yang cukup signifikan. Fenomena ini diakui Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Hendra sebagai keberhasilan pemerintah dalam memenuhi keperluan masyarakat. Selain faktor-faktor ketersedian pangan lokal, secara nasional menurutnya pasokan juga sangat baik.
‘’Tahun ini memang semuanya terkendali dengan baik. Pengaruhnya dari kita juga ada, seperti pengawasan yang terus diketatkan selama Ramadan sampai mendekati Idulfitri. Tapi faktor utamanya secara nasional pasokan memang terkendali dengan baik. Makanya secara nasional kan tidak ada lonjakan harga dan kekurangan pasokan,” kata Hendra, Jumat (23/6).
Keadaan ini ini kata dia akan terus dipertahankan, supaya harga sembako tidak terkoreksi secara signifikan. Saat ini kata Hendra, spekulan tidak bisa lagi mempermainkan harga secara bebas karena OPD terkait bersama Polri terus memantau.
‘’Tidak bisa lagi, sekarang diawasi secara ketat. Apalagi Polri juga turun tangan, jika ada yang bermain pasti konsekuensinya proses hukum. Jadi sekarang ini kebijakan pemerintah benar-benar berhasil menggerus ulah spekulan,” kata dia.
Di sisi lain, faktor ketersedian pangan lokal seperti beras dan sayur-sayuran di Siak juga mampu menekan ketergantungan komiditi dari wilayah tetangga. Kalau dulu, ketika wilayah Sumbar dilanda musim hujan, harga komoditi sayur di Siak ikut naik. Tidak hanya ketika misalnya jalan Lintas Sumbar-Riau putus karena longsor harga sayur di Siak juga ikut naik.
‘’Program yang digalakkan Pemkab Siak untuk sektor pertanian, hasilnya sudah kita rasakan. Kita jadi tidak terlalu bergantung dengan daerah tetangga, kita bisa penuhi sendiri untuk beberapa komoditi di sini,” pungkasnya.(adv)