PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Empat tahun kepemimpinan Firdaus-Ayat, pelayanan di Kota Pekanbaru terus mengalami peningkatan. Diantaranya dari sektor perdagangan, jasa dan Industri.
Khusus untuk sektor industri terbagi menjadi tiga yakni industri manufaktur, pariwisata dan industri ringan. Hal ini bertujuan agar investasi yang masuk ke Pekanbaru dapat memberikan multiflier efek bagi masyarakat bukan hanya dari makro, akan tetapi dari mikronya.
Semakin berkembangnya kota Pekanbaru, maka diperlukannya tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk itu, Pemko Pekanbaru memberikan kemudahan bagi investor yang akan berinvestasi di Kota Bertuah mulai dari pelayanan dan kemudahan memberikan izin.
Menggeliatnya kota Pekanbaru yang kini menjadi Kota Metropolitan tak lepas dari peran Pemerintah dan dukungan masyarakat sebagai kota pusat pertumbuhan ekonomi dan kota investasi paling prospektif di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPT-PM) Kota Pekanbaru hingga akhir Desember 2014, nilai investasi di Kota Pekanbaru telah mencapai Rp4,093 triliun jauh melebihi pencapaian tahun 2013 yang hanya senilai Rp1,3 triliun.
Berbagai penghargaan sebagai kota investasi telah diterima Kota Pekanbaru. Tahun 2014, Kota Pekanbaru mendapat predikat prestise yaitu dinobatkan menjadi kota tujuan investasi terbaik di Indonesia versi Majalah Sindo Weekly.
Kemudian tahun 2015 Pemko Pekanbaru kembali meraih prestasi membanggakan. Lembaga penelitian Sindo Weekly dan Reserch Indonesia yang bekerjasama dengan Bappenas dan Kementrian Dalam Negeri kembali menetapkan Kota ini sebagai Kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.
Lebih membanggakan lagi, tahun 2015 ini satu kategori penilaian lagi disabet oleh Pekanbaru yaitu Kota yang memiliki sistim tata Kelola Pemerintah Terbaik di Indonesia.
Dua penghargaaan dan prestasi yang membanggakan tersebut diserahkan, pada malam Government Award Sindo weekly, oleh Ketua DPD RI Irman Gusman bersama Kepala Bappenas Andrianof A Chaniago, dan Sekjend Kemendagri Juswandi Temenggung, didampingi CEO MNC Group Hary Tanoe di Ball room Hotel Sultan Senayan Jakarta.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT.
CEO MNC Group Harry Tanoe menjelaskan penilaian ini dilakukan oleh MNC Group bekerjasma dengan DPD RI, Bappenas, dan Kementrian Dalam Negeri dalam satu tim yang diketuai oleh Sekjend DPD RI Prof Dr Sudarsono Hardjo Soekarto. Tim ini melakukan riset dan penelitian dari berbagai referensi yang akurat.
"Hasil riset tim yang bekerja dari Agustus 2014-Februrai 2015 tersebut selanjutkan observasi ke sejumlah daerah yang masuk nominasi sesuai dengan Kategori yang ditentukan tim research, dengan berkomunikasi dengan para pelaku usaha, pengelola pemerintahan, serta masyarakat luas. Hasil obesrvasi tersebut diserahkan kepada tim juri untuk menetukan pemenang di tiap-tiap kategori dari 17 Kategori," ujar Harry Tanoe.
Sururi Al Farug selaku pimpinan redaksi Sindo weekly menyebutkan, bahwa untuk tingkat Kota, dari 17 Kategori yang dinilai, Kota Pekanbaru terpilih dan dinilai terbaik di Indonesia dalam dua kategori.
"Pekanbaru kita tetapkan sebagai Kota Tujuan Investasi terbaik di Indonesia yang tahun lalu juga diraih oleh pekanbaru, dan tahun ini ditambah satu kategori lagi yaitu Kota yang memiiki Tata Kelola Pemerintahan terbaik di Indonsia," ujar Sururi.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT dengan penuh suka cita menyampaikan rasa syukur kepada Allah, dan berterimakasih kepada Sindo weekly serta jajaran DPD RI, Bappenas, dan kementrian dalam Negeri atas dua penghargaan yang bergengsi tersebut.
"Ini prestasi bersama, Pemko, pelaku usaha, serta masyarakat Kota pekanbaru dari berbagai komponen. Predikat kota tujuan investasi kembali kita raih juga atas kerjasama yang baik pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dalam menciptakan daerah yang aman dan nyaman. Predikat sebagai Kota yang memiliki tata kelola pemerintahan adalah prestasi seluruh jajaran Pemko, bersama DPRD, pelaku usaha, dan masyarakat dimana dalam berurusan bisa terjalin komunikasi pelayanan yang baik dan lancar," ujar Walikota.
Dijelaskan Firdaus bahwa keberuntungan serupa di Riau tidak hanya Pekanbaru yang mendapat penghargaan dua kategori, dimana Kabupaten Meranti juga mendapat dua penghargaan mengungguli kabupaten lain di Indonesia yaitu sebagai Kabupaten Investasi dan penghargaan sebagai Kabupaten yang pertumbuhan ekonominya terbaik dari kabupeten lainnya di Indonesia.
"Dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh The Boston Consulting Group, satu lembaga penelitian independen yang berkedudukan di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa Pekanbaru merupakan kota tujuan investigasi terbaik hingga 30 tahun ke depan,” ungkap Firdaus.
Beberapa indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menetapkan Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi di Indonesia yakni melihat tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, jika 2011 pertumbuhan ekonomi hanya satu digit yaitu 9,56 persen, maka pada 2012 angka pertumbuhan tersebut menembus angka dua digit yakni 10,57 persen. "Angka ini jauh di atas pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau, bahkan angka pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya berkisar antara 6 sampai 7 persen," paparnya.
Tak hanya Wali Kota Pekanbaru, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi didampingi Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Baharuddin dan Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Muhammad Jamilmenghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pelayanan Publik tertentu pada 57 Kabupaten dan Kota serta Unit Pelayanan Publik Lainnya yang di gelar di Kabupaten Badung Provinsi Bali.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Prof Dr H Yuddy Chrisnandi, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono.
Yuddy Chrisnandi dalam sambutan pidatonya mengatakan seluruh instansi pemerintah diharapkan terusberupaya menciptakan inovasi pelayanan publik, sehingga akan memudahkan masyarakat untuk berusaha. Dengan demikian investasi semakin berkembang serta kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat.
“Salah satu faktor yang mempengaruhi kemudahan berusaha adalah efisiensi dan efektivitas birokrasi yang dipicu oleh inovasi pelayanan publik,” kata Yuddi.
“Dalam mendorong percepatan peningkatan pelayanan publik, Kementerian PANRB telah meluncurkan gerakan satu instansi, satu inovasi (One Agency, One Innovation),” imbuhnya.
Sementara itu Wawako Pekanbaru Ayat Cahyadi di sela-sela acara tersebut merasa bangga melihat PTSP Role Model Kota Pekanbaru yang berada diurutan ke-11 dari 57 kabupaten dan kota yang dijadikan PTPS Role Modeling.
“Pemerintah kota pekanbaru akan selalu meningkatkan pelayanan publik dengan berupaya menciptakan inovasi pelayanan publik. Dan seperti yang di sampaikan oleh MenPANRB, agar setiap Instansi melakukan satu inovasi,” kata Ayat.
Dikatakan Wawako,Panitia dari MenPANRB juga membawa peserta Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pelayanan Publik untuk melihat langsung pelayanan publik di kota Denpasar dan Kabupaten Badung Provinsi Bali sebagai role model dan pemenang kompetisi inovasi pelayanan publik. Seperti Gedung Pelayanan Publik mulai dari BPPTSP dan PM, Dinas Kesehatan, Disdukcapil, dan Dinas Perhubungan.
Kaban BPTPM Kota Pekanbaru M Jamil mengatakan dengan mengikuti rapatkoordinasi tindak lanjuthasil evaluasi pelayananpublik dan juga melihat langsung pelayanan publik yang di lakukakan kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
“Pemerintah kota pekanbaru akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan publik agar para pengusaha atau para investor dengan mudah mengurus usahanya di kota pekanbaru sehingga kesejahteraan masyarakat pun meningkat,” ujar Jamil. (adv)