PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Ikatan warga Tionghoa Pekanbaru, Mariana mengatakan mereka pada dasarnya mendukung program pemerintah dalam pengendalian penduduk di daerah ini. "Buktinya, 80 persen dari pasangan usia subur (PUS) dari suku Tionghoa ini telah ber KB," kata Mariana beberapa saat lalu.
Hal itu disampaikannya menjawab Riaupos.co sehubungan ramah tamah dengan kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapati malam ini di ruang Hangtuah Pangeran Hotel Pekanbaru.
Dipaparkan Mariana, secara umum dan kasat mata memang seakan warga Tionghoa tidak ber KB. Namun sebaliknya, kebanyakan dilakukan secara mandiri. " Mereka ber KB tidak dilayani di puskesmas atau di rumah sakit. Tapi di rumah dokter praktek. Ini mungkin yang kurang terdata BKKBN," paparnya.
Ia juga menjelaskan kesadaran warga tionghoa terutama di perkotaan untuk peningkatan kualitas keluarga lebih baik di banding pedesaan. "Tidak perlu lagi banyak anak kalau mutunya kurang. Ini juga disebabkan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang sudah bagus," paparnya.
Hingga berita ini diturunkan ramah tamah ratusan warga tionghoa dengan Kepala BKKBN masih berlangsung.(ril)