SCB: Penyair Perempuan Harus Lebih Hebat

Advertorial | Minggu, 20 Oktober 2019 - 11:22 WIB

SCB: Penyair Perempuan Harus Lebih Hebat
Sutardji di antara Penyair Perempuan Indonesia saat peluncuran buku puisi Palung Tradisi, Sabtu (19/10) di Jakarta. Foto Kacamata Gober

(RIAUPOS.CO) -- SCB (Sutardji Calzum Bachri), Presiden Penyair Indonesia, memberikan pesan khusus saat peluncuran buku puisi karya Penyair Perempuan Indonesia (PPI), Sabtu (19/10) di Gedung Graha Bhakti Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Peluncuran buku antologi berjudul Palung Tradisi  ini sempena puncak  perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) tahun 2019 yang ditandai dengan penandatanganan cover buku.

Penandatanganan cover dilakukan di atas panggung, di hadapan para penyair Indonesia. Sutardji didampingi Ketua PPI, Kunni Masrohanti dan tim kurasi lainnya, Rini Intama dan DM Ningsih. Peresmian diakhiri dengan pembacaan puisi bersama
oleh Kunni dan anggota PPI yang sempat hadir saat peluncuran ini  Ada P Nuraaini, Edrida Pulungan dan Winda Efanur FS.

''Selamat untuk PPI yang sudah meluncurkan buku pertamanya. Semoga PPI akan lebih baik ke depan, terus berkarya, melahirkan penyair-penyair perempuan, berkarya bagus, hebat, tidak lupa suami dan anak-anak,'' pesan Tardji yang menyampaikan eluan setelah membubuhkan tandatangan.

Kunni Masrohanti, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Yayasan Hari Puisi Indoneaia (YHPI) yang telah memberi kesempatan kepada PPI untuk meluncurkan buku pada kesempatan itu. Kunni berharap, tahun depan akan banyak lagi penyair atau komunitas yang meluncurkan buku secara bersama-sama.

''Alhamdulilah, Palung Tradisi resmi diluncurkan. Bagi penyair, hari yang paling istimewa adalah Hari Puisi. Tidak ada hari yang lebih tinggi selain Hari Puisi. Hari Puisi  Milik semua penyair. Terimakasih Yayasan HPI. Semoga tahun depan lebih banyak yang meluncurkan buku di puncak HPI ini,' ' kata Kunni.

Buku puisi berwarna biru ungu tersebut berisi puisi-puisi karya 26 penyair perempuan Indonesia yang sudah menyatakan bergabung dengan PPI. Sedang puisi yang ditulis berakar dari tradisi masing-nasing daerah asal penulis. *

Laporan : Kunni Masrohanti
Editor : Rindra Yasin

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook