PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau Syamsuar bersama Forkopimda Riau memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul). Ini terkait gerak cepat dalam mengambil langkah-langkah dan kebijakan strategis menjalankan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 31 tahun 2021.
1780 Sebagaimana diketahui, sejak pemerintah pusat menetapkan Rohul PPKM level 4 terhitung 10 hingga 23 Agustus mendatang, Pemkab Rohul bersama forkopimda menunjukkan keseriusan dalam penanganan Covid-19. Alhasil terjadi tren penurunan angka penyebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 serta angka kematian pasien di daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk itu.
Orang nomor satu di Riau itu menyatakan kesiapan Pemkab dan Forkopimda Rohul dalam pelaksanaan PPKM level 4. Termasuk kebijakan dan langkah-langkah yang telah dilakukan harus dipertahankan. Dengan harapan Rohul yang kini zona merah bisa turun dari PPKM level 4 ke level 3 hingga kembali hijau.
Gubri mengungkapkan itu kepada wartawan, Kamis (19/8) usai melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama Forkopimda Riau ke Rohul. Tampak hadir Danrem 031 Wirabima yang diwakili Kasrem 031 Wirabima Kolonel Inf Junaidi M SSos MSi, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi, Kajati Riau Dr Jaja Subagja SH MH, Wakil Ketua DPRD Riau H Syafarudin Poti SH. Menurut Gubri, salah satu agenda kunker tersebut, meninjau ruang isolasi mandiri terpusat (Isoter) yang disiapkan Pemkab Rohul di Gedung Dharmawanita Rohul.
"Kami memberikan apresiasi kepada Bupati Rohul H Sukiman bersama Forkopimda Rohul atas kerja samanya. Terutama kesiapan pelaksanaan PPKM level 4 telah baik dalam penanggulangan Covid- 19. Kebijakan dan langkah yang telah dilakukan menunjukkan terjadinya penurunan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan angka kematian. Ini harus dipertahankan dengan terus meningkatkan angka kesembuhan pasien," ujarnya.
Diakui Gubri, kesiapan ruang Isoter di Gedung Dharmawanita Rohul telah dilengkapi tempat tidur dan oksigen, obat-obatan, tenaga kesehatan, dan petugas keamanan. Sehingga jika nanti ada yang isoman di Isoter ini akan merasa nyaman dan terpantau dengan baik hingga lekas sembuh.
Di samping itu, Pemkab Rohul menyiapkan 166 ruang isolasi mandiri di 145 desa dan kelurahan, puskesmas rawat inap serta isoman eks Klinik Estu Ujung Batu.
"Apa yang telah disiapkan Pemkab dan Forkopimda Rohul sudah baik. Tapi harapan kami, walaupun sekarang tren menurun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan kematian, ini dapat dipertahankan. Isoter harus dipertahankan, karena antisipasi suatu waktu terjadi lonjakan kasus," katanya.
Gubri mengharapkan seluruh masyarakat di Riau untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19, karena pandemi belum berakhir. Namun yang paling penting memelihara prokes, agar terhindar Covid-19.
"Kami ada memberikan bantuan obat-obatan dan peralatan medis habis pakai, salah satunya Consumable HFNC sebanyak 20 set. Salah satu upaya meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid- 19 di Rohul, dengan adanya alat ini bisa membantu nakes. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat terkena Covid-19 bisa lebih cepat," tambahnya.
Sementara itu Bupati Rohul H Sukiman di hadapan Gubri dan Forkopimda Riau menyebutkan, wabah pandemi Covid-19 di Rohul tercatat dan mulai terdeteksi 20 Maret atau telah berlangsung selama 17 bulan.
Pada awalnya (6 bulan pertama) pandemi Covid-19 di Rohul cukup terkendali dan masuk dalam 5 besar kabupaten di Indonesia yang angka kematiannya terkecil. Namun setelah diberlakukan new normal kondisi ini mulai berubah sampai terakhir Rohul masuk di level 3 dan saat ini sudah pada level 4. Bupati mengatakan data Covid-19 update dari Maret 2020 hingga Rabu (18/8) total kasus sebanyak 4.923 orang, dirawat 61 orang, sembuh 3.741 orang (75, 99 %). Isoman 344 orang, isoter 3 orang, meninggal dunia 296 orang atau 6,01 persen, dengan rumah rakit rujukan sebanyak 4 buah.
Berdasarkan ketetapan dari Tim Satgas Covid-19 Pusat, Rohul masuk dalam level 3 sejak 25 Juli hingga 9 Agustus 2021. Sementara sejak 10 Agustus Kabupaten Rohul masuk dalam level 4, zona merah penyebaran Covid-19. Sukiman menjelaskan, langkah-langkah penanggulangan Covid-19 yang telah dilaksanakan, berpedoman kepada regulasi pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur Riau dan forkopimda.
Dengan melaksanakan konsultasi, koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, baik secara langsung maupun secara virtual. Melaksanakan koordinasi dan sinergi antara pemerintah daerah, forkopimda dan Tim Satgas Covid-19. Melaksanakan imbauan, penegasan, dan pengawasan terhadap camat, danramil, kapolsek, kapus, babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa, kepala dusun, RW dan RT. Serta tokoh masyarakat di kecamatan maupun desa, baik terhadap tokoh agama, tokoh adat, PKK dan kader posyandu serta pemuda baik melalui edaran secara tertulis maupun virtual. Selain memberikan dan menyalurkan bantuan baik berasal dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun dari Pemkab Rohul. Baik berupa uang maupun barang, memberikan porsi anggaran penanggulangan Covid-19 di APBD Rohul sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Melaksanakan posko terpadu penyekatan di 6 titik jalur masuk ke Rohul dari kabupaten dan provinsi lain. Berikutnya mengimbau dan melaksanakan doa bersama untuk mendapatkan perlindungan dan pertolongan terhadap wabah Covid-19 ini.
Sedangkan, langkah-langkah khusus dalam penanggulangan Covid- 19 di Rohu, ujar Sukiman, pihaknya melaksanakan rakor antara bupati, wabup, forkopimda dan Tim Satgas sekaligus meneruskan instruksi Mendagri dan Gubernur Riau tertanggal 11 Agustus lalu. Selain membentuk tim percepatan di 4 kegiatan yang meliputi tugas percepatan ketersediaan dan fasilitas rumah inap tenaga kesehatan dan isolasi mandiri terpusat tingkat kabupaten dan kecamatan. Tugas percepatan ketersediaan obat-obatan, BMHP, antigen, PTM, dan oksigen serta fasilitas rawat inap pasien Covid-19 di RSUD, rumah sakit rujukan dan puskesmas se-Rohul.
Kegiatan percepatan ketahanan masyarakat di bidang kesehatan dan pemberlakuan PPKM RT/RW, dusun dan desa/kelurahan, melakukan percepatan penyekatan akses-keluar masuk dalam kabupaten, antarkabupaten, dan antarprovinsi di 6 titik lokasi (Tambusai utara, Tambusai, Bonai Darussalam, Rokan IV Koto, Tandun dan Kabun).
Hasilnya, sampai kunjungan Gubri, Kapolda, Danrem, Kajati Riau dan Wakil Ketua DPRD Riau saat ini tersedianya Isoter di Gedung Dharmawanita dengan kapasitas 40 tempat tidur (TT). Tersedianya isoman di 10 puskesmas rawat inap yang ada di Kecamatan se-Rohul sebanyak 39 TT. Tersedianya Isoter sebanyak 24 TT di eks Klinik Medikal Estu Ujung Batu. Tersedianya Isoter sebanyak 10 TT di Puskesmas Rambah Samo 1, Isoter 20 TT di Puskesmas Rambah Samo 2, Isoter sebanyak 21 TT di Kecamatan Rambah, Isoter 12 TT di Kecamatan Tambusai dengan total 166 TT
Sukiman mengatakan, 139 desa se Rohul sudah ada rumah isolasi, terbentuknya posko terpadu dan media center di Gedung PMI Rohul sebagai pusat informasi masyarakat. Untuk ketersedian oksigen tabung besar saat ini sebanyak 57 unit, tabung menengah 120 buah, tabung kecil 20 buah. Terlaksananya PPKM di tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dusun, RW dan RT di Rohul yang dipantau melalui posko-posko satgas yang ada di daerahnya masing-masing. Untuk operasi yustisi di tempat-tempat tertentu menghasilkan peningkatan terhadap prokes di tengah masyarakat.
Sedangkan cakupan vaksinasi Covid- 19 di Rohul hingga 18 Agustus 2021, total 74.866 dosis, terdiri vaksin dosis 1 berjumlah 45.308, dosis 2 sebanyak 29.885. Sedangkan persentase vaksinasi umur 18-59 Tahun adalah 10,04 persen, sementara persentase vaksinasi lansia 10,21 persen dan stok vaksin 286 vial.(epp/adv)