Ukir Sejarah di Indonesia, Riau Pelopor Penetapan Harga Kelapa Sawit Petani Swadaya

Advertorial | Selasa, 20 Juni 2023 - 21:30 WIB

Ukir Sejarah di Indonesia, Riau Pelopor Penetapan Harga Kelapa Sawit Petani Swadaya
Gubernur Riau Syamsuar melakukan penanaman kelapa sawit beberapa waktu lalu. (DISKOMINFO RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No 77/2020 tentang Tata Cara Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun mengukir sejarah pertama di Indonesia. Di mana, dengan Pergub tersebut dapat menetapakan harga TBS untuk pekebun mitra swadaya.

"Perbaikan tata kelola dalam penetapan harga TBS ini tak lepas dari kolaborasi bersama antara Bapak Gubernur Riau dengan Bapak Kajati Riau dalam melindungi masyarakat pekebun sawit dan dunia usaha melalui Program ‘Jaga Zapin’ karena kelapa sawit merupakan penopang perekonomian utama bagi masyarakat Riau," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli.

Lebih lanjut dikatakannya, tim harga TBS Riau merupakan yang pertama di Indonesia menetapkan harga TBS mitra swadaya, karena baru Provinsi Riau satu-satunya di Indonesia yang sudah memiliki tabel rendemen harga untuk pekebun mitra swadaya (yang diuji oleh PPKS Medan). Tabel rendemen swadaya ini merupakan instrumen mutlak yang diperlukan dalam perhitungan harga TBS untuk pekebun mitra swadaya.

"Di samping itu, selama ini tim telah menetapkan secara periodik harga TBS untuk pekebun mitra plasma. Dengan sudah adanya instrumen tabel rendemen harga kebun swadaya Riau, maka dapat kami sampaikan bahwa mulai pekan ini Riau telah menetapkan dua indeks K dan dua berita acara harga TBS yaitu untuk harga mitra plasma dan harga mitra swadaya," ujarnya.

Di samping itu juga, perhitungan harga sisa cangkang sebagai penambah harga TBS bagi pekebun mitra mulai saat ini sudah menggunakan harga invoice/kontrak penjualan cangkang di pabrik PKS, selama ini harga cangkang hanya ditetapkan Rp10/kg, tapi mulai saat ini, melalui Pergub 77/2020 harga cangkang mengikuti harga jual di pabrik, di mana untuk periode 1 bulan ke depan harga cangkang ditetapkan untuk mitra swadaya sebesar Rp31,05/kg dan untuk mitra plasma sebesar Rp23,08/kg sebagai penambah pendapatan bagi pekebun mitra selain harga TBS.

"Selanjutnya Pemerintah Provinsi Riau juga mendorong pemerintah kabupaten/kota dan asosiasi petani swadaya untuk bersama-sama menumbuh-kembangkan kelembagaan pekebun swadaya baru agar bertumbuh semakin banyak disetiap daerah di Provinsi Riau, agar bisa dimitrakan dengan PKS sesuai regulasi melalui Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) untuk selanjutnya ditetapkan harga TBS-nya oleh tim harga," sebutnya.

Sementara itu, harga kelapa sawit periode 21 sampai 27 Juni 2023 di kelompok umur 9 tahun mengalami kenaikan sebesar Rp2.319,07/kg dan berlaku untuk periode satu minggu ke depan. Faktor penyebab naiknya harga ini karena terjadinya kenaikan harga jual cpo dari perusahaan yang menjadi sumber data. Indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan ke depan yaitu 91.64%, harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp318,37 dan kernel minggu ini turun sebesar Rp433,71 dari minggu lalu.

"Untuk harga jual CPO, PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp10.145/kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp276,33/kg dari harga minggu lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp10.145/kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp276,33/kg dari harga minggu lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT Buana Wiralestari Mas menjual kernel dengan harga Rp4.706/kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp205/kg dari harga minggu lalu. PT Eka Dura Indonesia menjual kernel dengan harga Rp4.865/kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp67/kg dari harga minggu lalu.

"PT Kimia Tirta Utama menjual kernel dengan harga Rp 4.878/kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp54/kg dari harga minggu lalu. PT Sari Lembah Subur menjual kernel dengan harga Rp4.865/kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp261/kg dari harga minggu lalu," sebutnya.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa dari minggu lalu harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami kenaikan, Kenaikan harga minggu ini lebih disebabkan karena faktor naiknya harga CPO. Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik.

"Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stake holder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat," paparnya.(adv)

Laporan: Soleh Saputra
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook