BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Bupati Rokan Hilir H Suyatno menilai lambatnya waktu efektif pengunaan anggaran menjadi kendala sehingga realisasi pengunaan atau penyerapan anggaran tidak dapat maksimal.
Dirinya berpandangan, mencermati fenomena kekinian yang kerap terjadi dimana banyak kegiatan baru mulai berjalan pada pertengahan bahkan menjelang akhir tahun sehingga sisa anggaran atau Silpa menjadi banyak.
"Kalau melihat keadaan saat ini saya cenderung setuju juga dengan konsep waktu jaman presiden Soeharto dulu, dimana tahun anggaran baru berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya. Bukan seperti sekarang yang berakhir pada 31 Desember, mengingat program di APBD itu baru bisa mulai proses lelangnya pada pertengahan tahun sehingga waktu yang tersisa untuk melaksanakan proyek tak banyak," kata Suyatno di Bagansiapiapi, Jumat (18/3).
Rata-rata terangnya lelang paling cepat menjelang pertengahan tahun dan kegiatan dilaksanakan pada Juni. Itupun sudah tergolong cepat, bahkan biasanya lebih lambat lagi.
"Padahal masyarakat banyak juga berkepentingan dengan kegiatan yang ada karena mereka bisa bekerja. Kalau waktu kegiatan singkat, akibatnya silpa menjadi besar dan penyerapan rendah. Apalagi ada aturan yang berubah pula terkait kegiatan, karena itu saya cenderung lebih suka kalau pengunaan anggaran berakhir pada 31 Maret tahun berikutnya," katanya. (fad/adv/pemkab)