BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Pemekaran daerah merupakan instrumen penting dalam mewujudkan percepatan pembangunan. Ini disadari benar oleh bupati Rokan Hilir H Suyatno.
"Dulu kabupaten Rohil ini bergahung dengan kabupaten Bengkalis, kini setelah dimekarkan banyak pembangunan berkembang dengan pesat hal ini tentu saja sangat kami syukuri," kata Suyatno di Bagansiapiapi.
Bupati mengemukakan hal itu kepada ketua presidium Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) pusat Mahfud MD yang datang ke Bagansiapiapi sempena pengukuhan pengurus KAHMI Rohil Hilir periode 2015-2020, di Bagansiapiapi.
"Jadi inilah potret negeri kami yang dulunya menyatu dengan kabupaten Bengkalis bersama kota Dumai, Meranti dan Siak. Dengan adanya Undang-Undang nomor 53 tahun 1999 maka daerah ini telah dimekarkan sampai saat ini pembangunan berjalan dengan baik. Kami bisa melaksanakan pembangunan dengan aman, damai dalam rangka mencapai masyarakat yang sejahtera," kata Suyatno.
Bupati membanggakan keberadaan daerah Rohil kian terkenal di tingkat nasional, tak terlepas karena berbagai faktor yang terus berkembang termasuk dalam bidang budaya seperti iven Bakar Tongkang.
"Itu kalau dilaksanakan Bakar Tongkang maka Rohil ini dipadati ribuan manusia yang datang dari berbagai pelosok tanah air bahkan dari mancanegera," katanya.
Kini dengan berkah otonomi daerah berupa pemekaran kabupaten terangnya pemkab terus mengiatkan pembangunan yang ada. Kendati pada tahun ini terjadi defisit anggaran sampai Rp812 miliar namun bupati menegaskan hal itu tidak menjadi pemicu pemkab jadi malas bekerja.
"Memang kalau bisa dibilang kami cukup kerepotan juga apalagi dinas telah menyusun program prioritasnya tapi dipangkas habis karena pengurangan DBH," katanya. Ia mengajak dengan kenyataan tersebut untuk tetap dapat memacu kinerja yang ada sehingga penyerapan anggaran bisa maksimal yang menjadi indikasi bahwa pemerintah telah bekerja dengan baik. (fad/adv/pemkab)