Antisipasi Kelangkaan Gas 3 Kg, Pertamina dan Pemerintah Diminta Awasi Distribusi

Advertorial | Kamis, 17 Mei 2018 - 16:23 WIB

Antisipasi Kelangkaan Gas 3 Kg, Pertamina dan Pemerintah Diminta Awasi Distribusi
Anggota DPRD Siak, Sujarwo.

SIAK (RIAUPOS.CO) - Kerapnya terjadi kekosongan gas elpiji tabung 3 kg menimbulkan keresahan di masyarakat yang kurang mampu, terutama pada kaum ibu- ibu untuk memasak.

Apalagi saat ini menghadapi bulan Ramadan, masyarakat mengharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan gas elpiji tabung 3 kg dan harga tetap normal.

"Kami berharap elpiji 3 kg tidak langka, sebab pemakaian gas tersebut lebih banyak di bulan Ramadan daripada hari biasa.Waktu akan sahur kita memasak, jadi akan cepat habis digunakan," ujar salah satu warga Siak, Dewi.

Menyikapi kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan gas elpiji 3 kg, anggota DPRD Siak Sujarwo meminta pihak Pertamina dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Siak untuk aktif memantau pendistribusian gas.

"Kami sudah berkunjung ke kementerian, menanyakan soal kelangkaan gas tersebut. Penjelasan yang didapat, gas 3 kg diperuntukkan ke masyarakat miskin dan UMKM atau usaha kecil," ujarnya.

Dari data kuota gas yang didistribusikan ke wilayah Siak lanjutnya, seharusnya cukup untuk kebutuhan masyarakat miskin dan UMKM, yang jadi persoalan teknis pendistribusiannya.

Untuk itu, Sujarwo meminta kepada pihak Pertamina dan dinas memantau dan memastikan jadwal pendistribusian gas 3 kg tersebut, khususnya di wilayah Kabupaten Siak. "Kuota yang diberikan setiap pengiriman terbatas, sehingga jika distribusinya lambat gas akan habis, jadi barang langka, masyarakat yang susah," terang Sujarwo.

Memasuki bulan suci Ramadan ini, Sujarwo berharap kaum ibu tidak lagi disibukkan dengan keliling mencari gas. Karena persoalannya pada pengawasan distribusi,.Dan sekali lagi di minta kepada Pertamina dan dinas terus memantau, jangan sampai ada keterlambatan pengiriman ke pangkalan. 

"Terutama pada bulan Ramadan ini, jangan sampai gas langka, kalau gas kosong ibu-ibu mau masak pakai apa.Kami meminta pengawasan terus dilakukan," harapnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook