PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Penderitaan masyarakat di empat
desa di wilayah Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar tak pernah usai. Sejak November lalu,
--longsor melanda di daerah tersebut— 3000
warga di daerah tersebut terancam kelaparan, karna harga beras meroket.
‘’Coba bayangkan,
harga beras aja sudah segitu mahalnya, kisaran Rp30 ribu per kilogram mana sanggup masyarakat beli,’’ tutur Arika
Harmon salah seorang tokoh pemuda Lubuk Bigau
Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya harga karet
yang merupakan satu-satunya penghasilan utama masyarakat tempatan. Menurut Arika,
karna jalur transportasi menuju wilayah tersebut hanya bisa dilalui dengan
menggunakan jalur sungai, yang menyebabkan biaya yang tinggi.
‘’Harga beras mahal, nilai jual karet rakyat rendah, dan
parah lagi tidak bisa dibawa keluar,’’ keluh Arika.
Uniknya, kondisi tersebut berulang hampir tiap tahun. Salah
satu penyebabnya ketidakpedulian pemerintah, baik Provinsi Riau, maupun Kabupaten
Kampar dalam membangun jalan yang menghubungkan wilayah ini ke daerah lain di
Provinsi Riau.
‘’Kalau jalan diperbaiki, pasti tidak akan terjadi kondisi
seperti in,’’ tegas Arika.
Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah kongkret
untuk membantu penderitaan 3000 an KK masyarakat yang terancam kelaparan, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. ‘’kini masyarakat perlu makan, dan sangat mengharapkan bantuan semua komponen baik pemerintah maupun masyarakat. Ke depan perlu pembangunan jalan agar transportasi bagus, dan tak terulang
kembali ancaman kelaparan dimasa akan datang,’’ harap Arika. (mal)