Harga Telur Ayam Alami Kenaikan

Advertorial | Jumat, 11 Desember 2020 - 11:15 WIB

Harga Telur Ayam Alami Kenaikan
Pedagang menyusun telur ayam di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Riau. Harga telur ayam melambung naik diharga Rp 50ribu sepapan jelan akhir tahun. Foto diambil baru-baru ini. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Harga telur ayam buras di pasar-pasar tradisional di Kota Pekanbaru terus melambung menjelang akhir tahun ini. Harganya berikisar antara Rp48 ribu sampai Rp50 ribu per papan (30 butir, red). Sebelumnya, harga telur ayam burah berkisar Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per papan.

Uda, pedagang telur di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru mengatakan, tren kenaikan harga telur ayam buras sudah terjadi sejak sebulan terakhir. "Harganya sekarang Rp50 ribu per papannya atau 30 butir untuk ukuran telur ayam buras yang besar. Kalau ukuran telur ayam buras sedang harganya Rp48 ribu per papan. Tergantung ukurannya," ujar Uda kepada Riau Pos, Kamis (10/12).

Ketika ditanya kenapa harga telur ayam buras naik, Uda menjelaskan tidak tahu penyebab kenaikan harga telur ayam buras. Telur-telur yang didapatkannya berasal dari Sumbar. 

Tidak hanya telur ayam buras saja yang mengalami kenaikan, keperluan pokok lainnya seperti cabai merah keriting  juga mengalami kenaikan. Untuk harga cabai merah keriting asal Sumbar saat ini Rp48 ribu hingga Rp55 ribu per kilogramnya. 

Ini diakui oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Riau, Lisda Erni kepada Riau Pos, Kamis (10/12) mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti cabai merah di sejumlah daerah seperti di Pekanbaru disebabkan oleh faktor cuaca atau iklim dan stok berkurang menjadi pemicu kenaikan.

"Solusi kita antara lain mengadakan pasar murah dalam rangka Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) natal dan tahun baru. Seperti yang kita lakukan sekarang. Karena kita ada subsidi beberapa item bahan pokok," ujarnya.(dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook