1.019 Nelayan Diasuransikan

Advertorial | Senin, 10 Desember 2018 - 14:00 WIB

1.019 Nelayan Diasuransikan
SAMBUTAN: Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Siak, Susilawati memberikan sambutan dalam acara penyerahan kartu asuransi untuk nelayan, baru-baru ini. (humas pemkab siak)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Nelayan di Kabupaten Siak yang terdata berjumlah 1.077 orang, dan sekitar 1.019 di antaranya sudah diasuransikan negara melalui Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN). Asuransi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara gratis tersebut sudah diberikan kepada nelayan sejak tahun 2016 hingga 2018. 

Asuransi tersebut sesuai dengan payung hukum peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/2016. “Total nelayan di Siak sebanyak 1.077 jiwa, sampai 2018 ini tinggal 58 orang lagi yang belum terkafer,” ujar Kadis Perikanan dan Peternakan Siak Susilawati.

Dijelaskan Susi, 2018 pihaknya tidak lagi bisa melakukan pengusulan asuransi gratis bagi nelayan yang telah menerima di tahun 2016 dan 2017. Namun PT Jasindo menggulirkan program asuransi nelayan mandiri. Dan nelayan pun diharapkan mengikuti program asuransi dengan nilai premi Rp175 ribu, Rp100 ribu dan Rp50 ribu per tahun untuk setiap nelayan.

Sedangkan Program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya berlaku selama satu tahun. Jadi apabila masa berlaku asuransi telah habis, maka nelayan boleh ikut asuransi nelayan mandiri dari PT Jasindo

“Untuk tahun 2018 usulan asuransi nelayan program pemerintah sebanyak 225 nelayan,” sambungnya.

Dijelaskannya, nelayan penerima asuransi mandiri tahun 2016 dan 2017 yang telah terbit kartu asuransinya sebanyak 11 nelayan, berasal dari Kecamatan Mempura. Sedangkan yang masih proses di PT Jasindo berjumlah 50 nelayan yang berasal dari Kecamatan Koto Gasib dan Sungai Apit.

Dirinya meminta para nelayan untuk memperhatikan masa berlaku asuransi, artinya jangan sampai diurus pada saat masa berlakunya sudah habis. Kartu tersebut sangat berguna untuk mengurus apabila nelayan mengalami kecelakaan atau sakit karena aktifitas sehari-hari.

Selain sektor perikanan tangkap, potensi perikanan budidaya di Kabupaten Siak sangat besar, oleh karena itu dirinya mengajak seluruh nelayan untuk memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal. Dengan harapan mewujudkan profesi nelayan, pembudidaya ikan sertal pengolah hasil perikanan menjadi masyarakat yang berpenghasilan tinggi.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook