Awasi dan Jaga Anak agar Tidak Jadi Korban Kekerasan

Advertorial | Kamis, 10 Desember 2015 - 09:42 WIB

Awasi dan Jaga Anak agar Tidak Jadi Korban Kekerasan
SOSIALISASI: Wawako Ayat Cahyadi membuka sosialisasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak Kota Pekanbaru di Hotel Ameera, Rabu (9/12/2015).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tindak kekerasan terhadap anak akhir-akhir ini rawan terjadi dan meresahkan para orangtua. Agar anak tidak jadi korban kekerasan, orang tua memegang peran penting. Segala kegiatan anak harus diawasi dan dijaga namun tidak dengan membatasi.

Demikian terungkap dalam sosialisasi tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak Kota Pekanbaru di Hotel Ameera, Rabu (9/12). Ditaja oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPPMKB) Kota Pekanbaru, sosialisasi ini fokus pada tindakan-tindakan pencegahan (preventif) yang dapat diambil dalam menjaga anak-anak.

Sosialisasi kemarin di buka langsung oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi. Dalam sambutannya Ayat menekankan pentingnya orangtua menjadikan anak sebagai prioritas.’’Masyarakat Kota Pekanbaru harus dapat mengawasi dan menjaga anak-anaknya. Ini penting agar anak tidak jadi korban kekerasan,’’sebut Ayat.

Penjagaan terhadap anak lanjut Wawako dapat dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, belajar hingga pergaulan. ‘’Anak-anak tidak boleh dibatasi dalam proses tumbuh kembangnya, akan tetapi kami sebagai orangtua wajib mengawasi pertambahan dan perkembangannya,’’tambahnya.

Tujuan dilakukannya sosialisasi kata Wawako adalah untuk memberikan pencerahan serta pemahaman pada tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Pekanbaru. ‘’Diharapkan para peserta yang ada dapat menjadi mitra pemerintah dalam hal pencegahan kekerasan terhadap anak. Sehingga perwujudan Pekanbaru yang madani dari sisi pemberdayaan dapat tercapai,’’ tuturnya.

Anak terang Ayat lagi adalah harta yang tidak dapat diukur oleh harta apapun. Karena anak adalah generasi penerus bangsa. ‘’Jangan sampai mereka dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai kepolosan anak-anak disalahgunakan. Ini menjadi kewajiban bersama,’’tuturnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook