BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Masjid Agung Al-Ikhlas di Jalan Gedung Nasional, Bagansiapiapi, Rabu (9/3/2016) tampak ramai dipadati jamaah lelaki dan perempuan. Tak seperti biasanya, jika pagi lingkungan masjid sepi, kini ratusan jamaah hadir guna melaksanakan salat gerhana matahari (kusuf) di masjid terbesar di kabupaten tersebut.
Seperti sejumlah daerah di tanah air yang mengalami gerhana matahari, Pemkab Rokan Hilir menggelar salat kusuf sesuai dengan ketentuan syariat. Dua rakaat salat dipimpin imam H Muhaimin dengan khatib ustaz Anton Wimboyang. Dalam khotbahnya, jamaah diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah dalam setiap proses kehidupan ini.
"Ayat dari tuhan bukan semata mata huruf, lafaz dalam Quran saja, tapi secara bahasa adalah tanda. Referensi kehadiran tanda kebesaran Allah dapat dilihat dari alam semesta dan diri kita sendiri. Ini semua adalah tanda kebesaranNya," kata khatib.
Berkaitan dengan peristiwa gerhana, terangnya hendaknya dapat dijadikan momentum untuk beristigfar dan mensyukuri nikmat yang ada.
Selaras dengan itu, Bupati Rokan Hilir H Suyatno menyampaikan, agar peristiwa gerhana matahari dapat dijadikan cerminan bagi diri masing-masing agar dapat mensyukuri nikmat tuhan.
"Ini mungkin yang pertama dilaksanakan di Rohil, jarang shalat gerhana dilakukan, apalagi infonya peristiwa gerhana baru muncul 30 tahun sekali. Tentunya, ini semua tak terlepas dari kekuasaan Allah," kata Bupati. Ia turut mengajak masyarakat agar bisa instrospeksi diri dan bisa menjalankan tugas agama dengan benar dan baik.
Sejumlah pejabat turut hadir mengikuti salat kusuf, yakni Plt Sekdakab Drs. Surya Arfan MSi, Asisten III Ali Asfar, Kabag Protokol Saiman AMp, para tokoh agama, dan masyarakat.
Dari lingkungan masjid, dicermati kondisi gerhana tak terlalu kentara terlihat, hanya saja paginya cahaya matahari tidak begitu menyengat seperti biasanya. Saat diperhatikan sekilas, matahari seperti sedikit tertutupi kabut, namun peristiwa tersebut hanya berlangsung sebentar saja. (fad/Adv/Pemkab)