TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 7 warga asing yang berasal dari 18 negara ASEAN Pacific Coconut Comunity (APCC) dijadwalkan menghadiri Festival Kelapa Internasional (FKI) di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 9 hingga 11 September 2017.
Kepastian datanya tamu-tamu asing itu disampaikan Ketua Koordinator Publikasi FKI 2017 Trio Beni Putra kepada sejumlah awak media di Tembilahan, Senin (4/9). Dia meyakini jumlah tamu-tamu itu akan terus bertambah menjelang hari pembukaan.
“Sudah ada 7 warga negara asing (WNA) yang memastikan bisa hadir pada Festival Kelapa Internasional nanti,” jawab Trio Beni Putra.(ind)
Dari tujuh orang, dua berasal dari Belanda, sedangkan dari India, Plipina, Vietnam, Fiji, Papua Nugini, masing-masing satu orang. Artinya masih ada kesempatan untuk negara-negara APPC untuk mengutus dutanya. Semakin banyak warga asing yang datang maka semakin baik pula bagi Inhil dalam urusan promosi.
“In sya Allah, 8 September tamu-tamu kita itu sudah berada di Tembilahan. Sebab, 9 September acara pembukaan. Kita masih menunggu informasi pastinya kapan dan berapa banyak warga asing yang datang,” tegasnya.
Adapun beberapa persiapan yang sedang sikerjakan seperti pembuatan stan pameran, menyiapkan lokasi seminar internasional tentang kelapa dan menyediakan lokasi temu bisnis. Semua itu sedang berproses. Dipastikan akan rampung sebelum hari H.
“Jumlah peserta yang mendaftar untuk mengisi tempat pameran cukup banyak dan tak bisa kita penuhi semua. Tempat yang disediakan terbatas. Demikian pula bagi peserta seni budaya. Ada yang berasal dari luar Inhil,” paparnya.
Trio, menilai bahwa kondisi itu mendapat perhatian masyarakat cukup positif. Salah satu dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat untuk ikut pameran serta ikut penampilan senu budaya. Walau demikian, panitia tetap berupaya memberikan ruang, selagi kondisinya masih memungkinkan.(ind)